JAKARTA - Istana Wakil Presiden RI merespons soal Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang salah sebut saat menyapa Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dengan sebutan Panglima.
Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi mengklarifikasi bahwa ucapan salah sebut Ma'ruf merupakan ketidaksengajaan.
"Itu kan Wapres enggak sengaja. Kalau dalam bahasa Arab itu sabqul lisan, atau keseleo lidah," kata Masduki kepada VOI, Sabtu, 18 September.
Saat ini, Presiden Joko Widodo belum memutuskan siapa yang akan menjadi Panglima TNI pengganti Hadi Tjahjanto yang akan pensiun. Calon kuat panglima TNI disebut-sebut tidak jauh dari Laksamana TNI Yudo Margono maupun Kasad Jenderal Andika Perkasa.
Namun di tengah isu yang terus menghangat ini, ada momen menarik dalam kegiatan Ma'ruf Amin. Momen ini terjadi ketika wapres datang ke Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten, Kamis, 16 September kemarin. Ma'ruf datang untuk melihat proses vaksinasi.
BACA JUGA:
Ma'ruf Amin membuat spekulasi dalam momen salah panggil. Laksamana TNI Yudo Margono bukan dipanggil KSAL melainkan Panglima TNI.
"Hari ini saya hadir di pondok pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten untuk mengikuti vaksinasi yang diselenggarakan oleh TNI AL. Bersama dengan pemerintah daerah dan ada Bapak Panglima hadir di sini," kata wapres.
"Eh Bapak KSAL, Kepala Staf Angkatan Laut berada di sini," ucap Ma'ruf mengoreksi.
Entah siapa yang berbicara, di sekitar wapres lalu ada yang menyeletuk, "doa itu berarti".
Redaksi kemudian coba mendengarkan ulang rekaman sambutan wapres ini di Channel YouTube Sekretariat Wakil Presiden, Sabtu 18 September. Biasanya semua pernyataan wapres dalam berbagai acara akan disiarkan secara utuh. Tapi kali ini, diduga pernyataan Ma'ruf Amin itu sudah melalui edit.
Yang masih terdengar hanyalah, "Doa itu berarti".