Bagikan:

JAKARTA - Polri menyatakan memberi perhatian khusus terhadap aksi penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menewaskan tenaga medis di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Penyerangan ini juga jadi perhatian Polrii dalam melakukan pengamanan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan Polri bersama TNI dan instansi lainnya telah menyiapkan rencana pengamanan.

Tidak hanya itu, kata Rusdi, aparat telah mengidentifikasi berbagai hal-hal yang kemungkinan akan mucul, salah satunya adalah gangguan dari KKB.

"Tentunya juga Polri, TNI beserta instansi lain telah siapkan langkah-langkah untuk pencegahan daripada gangguan yang disebabkan oleh KKB," terangnya dilansir Antara, Sabtu, 18 September.

Rusdi pun menekankan, Mabes Polri berupaya memberikan pengamanan terbaik dan berharap PON XX Papua bisa berjalan aman dan damai.

Upaya pengamanan yang dilakukan di antaranya menggelar operasi kewilayahan oleh Polda Papua. Operasi difokuskan pengamanan seluruh kegiatan atau rangkaian yang berhubungan dengan pesta olahraga empat tahunan tersebut, baik pengamanan orang, barang, lokasi, maupun kegiatan.

"Mohon doanya, itu semua diamankan. mudah-mudahan dapat berlancar baik," kata Rusdi.

Selain itu, dia memastikan keamanan tenaga kesehatan (nakes) di Papua menjadi perhatian aparat TNI maupun Polri.

"Tentunya ketika ada dorongan untuk bagaimana bisa mengamankan nakes, ya itu menjadi perhatian TNI-Polri untuk bisa mengamankan itu, sehingga pelayanan-pelayanan kesehatan di Papua bisa berjalan dengan baik," kata Rusdi.

Terkait permintaan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) untuk perlindungan tenaga kesehatan di Papua, menurut Rusdi, hal itu sudah menjadi hal yang diperhatikan oleh Mabes Polri.

"Bagaimana peningkatan daripada eskalasi aktivitas dari KKB ini sendiri, itu menjadi perhatian dari Mabes Polri dan TNI," kata Rusdi.

Saat ini, lanjut Rusdi, sedang diupayakan mengembalikan lagi kondisi Papua agar kondusif.

"Itu sedang dikerjakan," kata Rusdi.