Waktu 49 Menit Paling Krusial dalam Kasus Pembunuhan Mahasiswi Jepang 25 Tahun Lalu
Foto Junko Kobayashi yang dipajang di rumah duka (tokyoreporter.com)

Bagikan:

JAKARTA - Polisi Jepang belum berhenti mengusut kematian Junko Kobayashi yang dibunuh di dalam rumahnya di Tokyo pada 9 September 1996 silam. Golden time kasus pembunuhan itu adalah 49 menit dalam durasi 15.50 hingga 16.39 waktu setempat.

Data-data ini dikumpulkan dari Tokyo Metropolitan Police Department. Dan ini adalah situasi apa yang terjadi sebelum dan setelah kejadian pada 9 September 1996 lalu.

Rumah Junko tidak jauh berbeda dibanding rumah-rumah di sekitarnya. Terletak di di Shibamata 3-chome, Katsushika-ku dengan dua lantai yang terletak sekitar 1.300 meter sebelah selatan Stasiun JR Kanamachi.

Saat kejadian, hujan terus mengguyur Tokyo sejak pagi hari. Bahkan turun lebih deras setelah pukul 15.00. Ayah Junko, Kenji Kobayashi sedang pergi bekerja menuju Fukushima. Junko ada di rumah bersama ibunya. Sekitar pukul 15.00, Junko turun dari kamarnya di lantai 2 menuju kamar mandi dan sempat bertegur sapa dengan ibunya yang mau berangkat kerja.

"Apakah Anda mengendarai sepeda meskipun hujan deras?" kata Junko saat itu. Ini adalah percakapan terakhir dari Junko yang diketahui publik.

15.50 ibu Junko akhirnya pergi bekerja dan meninggal pintu depan rumah dengan posisi tidak terkunci. Sekitar pukul 16.15, api belum terlihat dari rumah ini merujuk keterangan seorang pejalan kaki. 16.35 api dilaporkan muncul dan pukul 16.39 seorang warga melapor kebakaran ini ke dinas pemadam kebakaran. Api baru bisa dipadamkan pukul 18.00 dan seluruh isu rumah dalam keadaan hangus.

Tokyo Metropolitan Police Department

Petugas pemadam kebakaran menemui mahasiswi Sophia University di Tokyo jurusan Bahasa Inggris tahun akhir ini di dalam rumah. Mereka membawanya ke rumah sakit namun seperti diketahui, Junko sudah tewas.

Junko ditemukan dengan tubuh yang dibungkus selimut ayahnya di lantai 2. Mulut dan tangan Junko diplester dengan kuat, sedangkan kakinya diikat dengan stoking. Polisi menemukan luka tusukan di enam tempat berbeda di leher Junko. Terbanyak ada di bagian kanan.

Tokyo Metropolitan Police Department

Kaki Junko diikat dengan simpul karage yang biasa digunakan untuk mengikat kimono. Polisi meyakini kedua tangan Junko diikat setelah pembunuhan terjadi.

Dari hasil autopsi, Junko diduga dibunuh oleh pisau kecil selebar 3 cm dengan panjang 8 cm, mirip seperti pisau buah. Sedangkan plester yang untuk mengikat mulut dan tangan Junko diproduksi di sebuah pabrik di prefektur Shizuoka setelah Januari 1994.

Ada seorang pria yang mencurigakan berdiri sekitar 15 meter dari sebuah rumah. Pria itu kurus dengan tinggi sekitar 150-160 sentimeter. Badannya yang kecil seakan tenggelam akibat jas hujan besar warna kuning yang dia pakai. Ada sebuah payung hitam yang siap digunakan karena saat itu adalah hari musim gugur yang agak dingin, dikutip dari Mainichi Shimbun.