Pneumonia Misterius yang Berpotensi Lebih Mematikan dari COVID-19 Muncul di Kazakhstan
Ilustrasi foto (Nick Bolton/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Penyakit "pneumonia misterius" baru yang berpotensi lebih mematikan daripada COVID-19 dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.700 orang di negara Asia Tengah, Kazakhstan. Laporan tersebut diberikan oleh otoritas China.

"Departemen Kesehatan Kazakhstan dan lembaga-lembaga lain sedang melakukan penelitian komparatif dan belum dapat mendefinisikan sifat virus pneumonia," kata Kedutaan Besar China di Kazakhstan dalam sebuah pernyataan kepada warganya di sana.

Melansir CNN, Jumat, 10 Juli 2020, kasus-kasus baru pneumonia yang tak dikenal telah meningkat secara signifikan sejak pertengahan Juni di seluruh Kazakhstan. Pihak Kedubes China di Kazakhstan menambahkan, di beberapa tempat, terdapat ratusan kasus baru dalam sehari.

Kenaikan jumlah kasus sejauh ini telah terkonsentrasi di wilayah Atyrau, Aktobe dan Shymkent. Secara bersamaan, mereka memiliki hampir 500 kasus baru dan lebih dari 30 pasien yang sakit dalam keadaan kritis, kata pernyataan Kedubes China.

Sebanyak 1.772 orang yang tewas beberapa di antaranya adalah warga China. Sebanyak 628 dari kematian itu terjadi pada Juni saja. "Penyakit ini jauh lebih mematikan daripada COVID-19," kata pernyataan tersebut.

Jumlah kasus pneumonia misterius tersebut di Ibu Kota Kazakhstan, Nursultan, meningkat lebih dari dua kali lipat pada Juni ini dari waktu yang sama tahun lalu. Laporan tersebut menurut kantor berita terkemuka Kazinform, yang mengutip data resmi.

Di tengah pandemi COVID-19

Peringatan itu muncul bersamaan dengan usaha Kazakhstan yang terus berjuang mengontrol COVID-19. Di Kazakhstan, COVID-19 menjangkiti 53.021 orang. 264 di antaranya tewas. Nursultan Nazarbayev, presiden pertama Kazakhstan yang terkemuka dan Ketua Dewan Keamanan negara saat ini, dinyatakan positif COVID-19 pada bulan lalu.

Pihak berwenang menerapkan pembatasan kegiatan putaran kedua secara nasional pada 5 Juli, sebagai tanggapan terhadap lonjakan dramatis COVID-19. Di bawah pembatasan ini, penerbangan internasional dihentikan dan transportasi jalan antarnegara ditangguhkan.

Ruang budaya, fasilitas olahraga, bioskop dan salon masih tutup. Sebagian besar pegawai pemerintah bekerja dari rumah. Kazakhstan juga kini menerima permintaan penambahan jumlah staf medis, tempat tidur rumah sakit dan persediaan darurat lainnya. Jika situasinya memburuk, para pejabat memperingatkan mereka bisa memperketat pembatasan kegiatan lebih lanjut.

"Hingga 200 orang dirawat di rumah sakit setiap hari. Selama beberapa hari terakhir, sekitar 300 orang yang didiagnosis pneumonia dibawa ke rumah sakit setiap hari. Selain itu, beberapa di antaranya menerima perawatan di rumah," kata Kepala Departemen Kesehatan Nursultan.

Kedutaan Besar China memperingatkan warga yang berada di wilayah itu untuk membatasi kegiatan mereka di luar ruangan. Pihak kedutaan juga memperingatkan warganya untuk menghindari tempat umum yang ramai. Mereka juga mendorong langkah-langkah pencegahan seperti penggunaan masker, mendisinfeksi ruang, sering mencuci tangan, dan memastikan sirkulasi udara di ruangan dalam keadaan baik.