Sufmi Dasco Diramal Tak Mungkin jadi Menko Polhukam
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad (Foto: Instagram @sufmi_dasco)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, menjawab rumor yang menyebut bahwa dirinya berpeluang menjadi menteri baru di pemerintahan Jokowi. Dasco disebut bakal jadi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) menggeser Mahfud MD di Kabinet Indonesia Maju. 

"Tidak terlintas sedikitpun dalam pikiran saya untuk menjadi Menko Polhukam," ujar Sufmi Dasco di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 13 September.

Menurutnya, reshuffle merupakan hak prerogatif dari Presiden Jokowi. Tapi, Dasco pun mengaku tanggung jawab sebagai pimpinan DPR saja sudah 'berat'.

 

"Ini sebagai pimpinan DPR saja kita sudah berat tanggung jawabnya," kata dia.

 

Wakil Ketua DPR bidang Koordinator Ekonomi dan Keuangan (Korekkeu) itu menegaskan, saat ini dirinya hanya fokus pada penanganan pandemi COVID-19 membantu eksekutif. Diketahui, Dasco menjadi Ketua Satgas Lawan COVID-19 bentukan DPR RI.

"Saya hanya menjalankan amanah sebagai pimpinan DPR, terutama pada saat-saat berat ini. Bagaimana mengimbangi pemerintah dalam penanganan lonjakan COVID-19 yang kita belum tahu juga sampai kapan selesainya," jelas Dasco.

 

Sebelumnya, Pengamat politik dari Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, menilai ada beberapa menteri yang bakal dicopot Presiden Jokowi dan diganti dengan wajah baru.

 

Ada nama baru yang dijagokan dalam perombakan kabinet mendatang, yakni Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Bahkan, Dasco diramal akan menempati posisi menteri koordinator. 

"(Sufmi Dasco Ahmad) pantas jadi Menko Polhukam karena pengalaman politik dan hukumnya," ujar Jerry, dalam keterangannya, Minggu, 12 September.

 

Tak Mungkin Jadi Menko Polhukam

 

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, meramal Sufmi Dasco tidak mungkin didapuk menjadi menteri oleh Jokowi lantaran jatah Gerindra di Kabinet Indonesia Maju cukup dua kursi. Kecuali, Dasco masuk untuk menggantikan Prabowo Subianto atau Sandiaga Uno.

 

"Bisa saja kalau Dasco menggantikan Prabowo atau Sandiaga. Karena tidak mungkin dia kan kader, Gerindra nambah satu kursi lagi. Jadi, kalaupun dia masuk ya paling tidak Prabowo mundur atau ganti Sandiaga," ujar Ujang kepada VOI, Minggu, 12 September. 

 

Namun jika posisi Menko Polhukam, Direktur Indonesia Political Review (IPR) mengaku tak yakin Dasco mendapatkan posisi tersebut. Pasalnya, ia akan menjadi atasan Prabowo Subianto yang merupakan Menteri Pertahanan.

 

Sementara di partai, Prabowo adalah ketua umum Gerindra dan Dasco adalah anak buahnya.  

 

"Kalau Menkopolhukam, saya tidak yakin karena dia akan menjadi atasannya Prabowo, itu gak mungkin, lucu juga," kata Ujang.

 

Kemudian, tambahnya, partai koalisi pun tidak akan setuju sebab Gerindra adalah parpol koalisi yang terakhir bergabung. 

 

"PDIP juga gak akan mau karena Gerindra belakangan masuk koalisi karena rekonsiliasi disaat banyak partai yang dukung diawal pemerintahan Jokowi. Dan Menkopolhukam itu posisi penting," jelas Ujang.

 

Sedangkan posisi Mahfud MD, Ujang mengakui dalam kondisi tidak aman. Namun, tidak mungkin digantikan Sufmi Dasco.