Disebut Siap Maju Pilpres 2024, Golkar: Airlangga Sedang Konsentrasi Urus Pandemi
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (Foto: Instagram @golkar.indonesia)

Bagikan:

JAKARTA - Partai Golkar membantah Ketua Umum Airlangga Hartarto, tengah mempersiapkan diri maju sebagai calon presiden 2024. Pasalnya, Airlangga kini sedang fokus menjalankan tugasnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.

Menurut Ketua DPP Partai Golkar Sarmudji, Airlangga hampir tidak ada waktu Airlangga untuk membahas soal elektoral menuju Pilpres 2024. Lantaran kesibukannya sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

"Pak Airlangga memang saat ini konsentrasi menjadi menteri, bahkan nyaris tidak ada waktu beliau memikirkan akan menjadi calon presiden 2024," ujar Sarmudji, Rabu, 8 September.

Airlangga, lanjutnya, juga lebih banyak memegang komando penanganan pandemi dari Jakarta. Adapun jika peninjauan daerah itu kapasitasnya sebagai menteri yang juga baru-baru ini dilakukan.

"Beliau betul-betul memimpin komando penanganan COVID-19, kami sebagai kader bisa mengerti walaupun kami ingin beliau memikirkan tentang pencalonan presiden," kata Sarmudji.

Sebelumnya, hasil survei TBRC (Timor Barat Research Center) menyebut 78,9 persen responden menyatakan Golkar sebagai Parpol yang sukses dekat dengan masyarakat.

“Partai Golkar memiliki kemampuan untuk berada dalam lingkar kekuasaan agar dapat mengarahkan kebijakan negara sesuai kehendak masyarakat,” kata Direktur Eksekutif TBRC, Yohanes Romeo kepada wartawan, Senin, 6 September.

Setelah Golkar, kata Yohanes, Parpol yang dinilai sukses dekat dengan masyarakat adalah Nasdem 72,8 persen, PDI Perjuangan 70,7 persen, PKB 68,4 persen, PPP 64,8 persen, Gerindra 53,7 persen, PAN 52,9 persen, PKS 51,8 persen, dan Demokrat 46,3 persen.

Survei ini digelar pada 24 Agustus hingga 3 September 2021 dengan metode wawancara lewat telepon. Tercatat, sekitar 188,6 juta masyarakat dari total keseluruhan 269,6 juta penduduk Indonesia sudah menggunakan ponsel pintar. 

TBRC mencatat, sekitar 70,1 persen penduduk Indonesia menjadikan ponsel sebagai sebuah perangkat primer.

Teknik penetapan sampel dilakukan adalah probability sampling dengan cara Multi Stage Random Sampling dengan jumlah responden 1.820 orang.