Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno atau Dave Laksono, buka suara soal sindiran Ketua DPP PDIP Said Abdullah yang menyarankan agar menteri bidang ekonomi lebih baik mundur jika ingin fokus pada pencapresan di Pilpres 2024.

Diketahui, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto adalah Ketua Umum Golkar yang dicalonkan sebagai presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Dave menegaskan, selama ini Airlangga bekerja secara profesional dan menjalankan tugas dengan baik sebagi menteri Jokowi. Bahkan, kata dia, ekonomi nasional saat ini mengalami pertumbuhan.

"Pak Airlangga melaksanakan tugasnya dengan baik dan profesional. Ini terbukti dengan pertumbuhan ekonomi yang positif di tengah pandemi, penyerapan anggaran khususnya di sektor PEN (pemulihan ekonomi nasional) berjalan dengan baik," ujar Dave kepada wartawan, Rabu, 10 November. 

Dave menjelaskan, Airlangga tidak pernah sibuk mengurusi pencapresan. Sebab, menurutnya, para kader beringin-lah yang meminta Airlangga maju pada Pilpres 2024.

"Pak Airlangga itu diminta oleh segenap kader Golkar untuk maju pada Pilpres 2024 nanti. Jadi bukan sebaliknya, maka yang berjuang adalah kader Golkar se-Indonesia," jelasnya. 

Dave juga menjelaskan soal gambar Airlangga yang terpampang di baliho-baliho terkait Pilpres 2024. Dikatakannya, baliho tersebut dipasang oleh masing-masing kader di daerah.

"Yang pasang masing-masing kader di daerah," kata Dave.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah, menyindir menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terlalu sibuk mengurusi pencapresan. Bahkan, ada menteri yang wajahnya disebut nampang di ATM bank.

"Saya menemukan konflik kepentingan, seorang menteri bidang ekonomi memasang video dirinya di layar ATM bank Himbara, saya kira ini tidak elok," kata Said kepada wartawan, Selasa, 9 November. 

Said Abdullah menyebut harusnya wajah Presiden Jokowi yang dipajang di ATM bank Himbara. Jika seorang menteri yang nampang, dia menyebut itu sarat konflik kepentingan.

"Sudah sepantasnya bila yang dipasang di layar ATM adalah Presiden Joko Widodo, bukan dirinya. Sebab, dia hanya pembantu presiden. Ini sekadar contoh kecil konflik kepentingan itu," kata Said.

Adapun para menteri yang mengurusi ekonomi negara adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut BInsar Pandjaitan.