Bagikan:

JAKARTA - Polisi kembali menggelar rekonstruksi perkara penyerangan kelompok John Kei, Senin, 6 Juli. Dalam rekonstruksi itu, ditemukan fakta baru soal perintah untuk menculik Nus Kei.

Rencana menculik Nus terjadi di PT Adyawinsa Group, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saat itu, salah satu tersangka, Daniel, dihubungi John Kei. John memerintahkan untuk mengumpulkan anggota untuk menculik Nus Kei.

"Adegan pertama hari Minggu 14 Juni sekitar pukul 09.00 WIB pagi, John Kei melalui ponsel menghubungi tersangka Daniel untuk mengumpukan anak-anak di kantor ini, rencana akan dilaksanakan pukul 16.30 WIB sore hari," ucap salah satu penyidik yang membacakan adegan rekonstruksi. Rekonstruksi ini dijaga polisi bersenjata lengkap. 

Setelah semua anggota kelompok berkumpul, John Kei langsung memegang komando. Pria dari pulau Kei itu menyusun rencana dan memerintahkan anak buahnya untuk menculik pamannya.

Mendengar perintah dari John Kei, tersangka Daniel lantas menjawab dengan tegas akan mengikuti perintah tersebut.

"Kemudian adegan ketiga tersangka John Kei mengatakan ke Daniel 'kamu bisa ambil Nus Kei untuk ketemu dengan Bu?' Bu artinya kaka. Kemudian Daniel menjawab 'siap Bu saya bisa'," papar penyidik pembaca adegan.

Dalam pertemuan itu, John Kei juga menjabarkan kepada anak buahnya, alasannya menculik Nus karena ingin mendengar secara langsung dan meminta pertanggungjawaban atas ucapan Nus di media sosial yang menyinggungnya.

Dari pertemuan itu, disepakati aksi penculikan dilakukan pada 17 Juli dengan mengerahkan puluhan anggota.

"Saat pertemuan di situ disepakati hari Rabu 17 Juni akan mendatangani rumah Nus Kei di Green Like City untuk mempertanggungjawabkan atas penghinaan yang dilakukan oleh dia live Instagram," ungkap penyidik.

Suasana rekonstruksi kasus penyerangan Nus Kei yang dilakukan John Kei (Rizky Adytia Pramana)

Kemudian, adegan selanjutnya memperlihatkan Daniel menyiapakan empat mobil untuk membawa puluhan rekannya dalam menjalankan rencana tersebut. Namun, sebelumnya, John Kei sempat berbicara kepada Daniel untuk membawa Nus Kei ke hadapannya dalam keadaan hidup atau mati.

"Adegan 10, selanjutnya tersangka John Kei datang menghampiri dan menyampaikan kepada tersangka Daniel Farfar dan kawan-kawan dan mengatakan besok berangkat tabrak dan hajar rumah Nus Kei. Ambil Nus Kei dalam keadaan hidup atau mati. Jika ada yang menghalangi, sikat saja," ungkap penyidik pembaca adegan.

Pada adegan berikutnya, John Kei memanggil Daniel dan menyerahkan uang sebesar Rp10 juta. Setelah itu, Daniel mengumumkan kepada anggota kelompok lainmya untuk berkumpul sekitar pukul 08.00 WIB di Arcici Sport Center yang berada di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Pembagian senjata

Di titik berkumpul, para anggota kelompol John Kei telah bersiap. Tak lama kemudian, Daniel tiba di lokasi dan langsung memberikan arahan, termasuk membagikan senjata tajam.

Sembari membekali anggota kelompok dengan senjata tajam, Daniel menyampaikan pesan yang diamanatkan John Kei. Dalam perintah, seluruh anggota harus membunuh Nus Kei.

"Adegan ke-14 tersangka Daniel meneruskan perintah dari John Kei untuk para tersangka melakukan pembunuhan kepada Nus Kei," ucap penyidik pembaca agedan.

Selain itu, dalam rencana Daniel nantinya akan membawa Nus Kei dengan mobil Toyota Fortuner yang sudah disiapkan. Bahkan, Daniel memberikan senjata api yang sebelumnya diselipkan di pinggang kepada orang kepercayaannya.

Di akhir perkataannya, Daniel meminta agar seluruh anggota harus berhati-hati. Bahkan, semua anggota yang berangkat harus kembali ke markas tanpa ada yang tertinggal.

"Pegang buat jaga-jaga, jika ada anggota yang turun pastikan kembali. Jika ada yang menghadang, hantam," kata penyidik.

Hingga akhirnya, para anak buah John Kei berangkat menggunakan mobil yang sudah dipersiapkan untuk melancarkan aksi sesuai rencana.