Komnas HAM Minta MS Jangan Terlalu Diekspos karena Masih Trauma
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara (IST)

Bagikan:

JAKARTA - Komisioner Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Beka Ulung Hapsara meminta semua pihak tidak mengekspos MS, pegawai KPI Pusat yang diduga jadi korban pelecehan seksual dan perundungan atau bullying rekan kerjanya sendiri.

Hal ini dilakukan demi menjaga kondisi mental MS yang hingga saat ini masih dalam kondisi trauma.

"Penting untuk disampaikan untuk tidak terlalu open expose terhadap MS karena ini juga menyangkut kondisi MS yang masih trauma dan tentu saja trauma itu kan bisa muncul kembali," kata Beka kepada wartawan di Kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Septmeber.

Ia juga berharap semua pihak menjunjung tinggi hak atas rasa aman dan keamanan pribadi. "Termasuk juga menyangkut privasi-privasi lainnya," tegas Beka.

Komnas HAM juga mendukung pernyataan MS yang meminta agar masyarakat tidak melakukan bullying atau perundungan terhadap para pelaku maupun keluarganya.

"Ini kan baru terduga, saya kira kita juga harus menghormati proses hukum yang berjalan sehingga semuanya kalau kemudian sudah terang, benar-benar terang akan ketahuan siapa saja pelakunya dan seperti apa tindakan-tindakannya," ujar Beka.

Diberitakan sebelumnya, MS menyebut dirinya menjadi korban pelecehan seksual dan bullying yang dilakukan tujuh rekan kerjanya yang lebih senior. Salah satu pelecehan seksual yang dialaminya adalah pada 2015 lalu, ketika para pelaku beramai-ramai memegangi kepala, tangan, kaki, menelanjangi, hingga memiting.

"(Mereka, red) melecehkan saya dengan mencorat-coret buah zakar saya memakai spidol," ungkap MS dalam pesan berantai yang dia kirimkan karena merasa sebagai jalan terakhirnya.

"Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi. Kok bisa pelecehan jahat macam begini terjadi di KPI Pusat? Sindikat macam apa pelakunya? Bahkan mereka mendokumentasikan kelamin saya dan membuat saya tak berdaya melawan mereka setelah tragedi itu," imbuhnya.