Viral Pria Diteriaki Warga Karena Cabuli Anak di Bintara, Ketua RT Membantah: Hanya Dipegang, Anaknya Takut
Polisi amankan terduga pelaku (Foto: Tangkap Layar Instagram, Bintaratv)

Bagikan:

JAKARTA - Video viral aksi dugaan pencabulan menggegerkan warganet. Kejadian pencabulan anak di bawah umur itu diketahui terjadi di Jalan Bintara 1 RT 10/02, Bintara, Kota Bekasi. Menurut informasi di video viral itu, kejadian terjadi pada Jumat 3 September, kemarin.

Video berdurasi singkat yang viral di Instagram @bintaratv itu memperlihatkan sejumlah warga tengah berkumpul di salah satu rumah warga. Dimana seseorang pria juga nampak di bawa oleh pihak kepolisian ke dalam mobil.

Beberapa warga itu terlihat meneriaki pria yang tengah di bawa oleh petugas kepolisian. Dalam caption video juga tertulis adanya tindakan asusila terhadap anak-anak yang dilakukan oleh seorang pria paruh baya.

Wartawan mencoba mendatangi lokasi kejadian yang berada di RT 10/02, Bintara Kota Bekasi itu. Namun kenyataan berbeda justru ditemukan.

Ketua RT 10/02, Surya Wangsa (52) membantah jika informasi yang beredar di media sosial terkait adanya tindakan asusila. 

"Enggak ada asusila, itu tidak benar. Peristiwa ini juga udah selesai, kedua belah pihak juga sudah melakukan mediasi. Jadi keduanya udah mediasi," ucap Surya saat ditemui wartawan, Minggu 5 September.

Dikatakan Surya, peristiwa tersebut bermula ketika tiga orang anak menangis lantaran sempat dipegang oleh D (56) terduga pelaku. Akhirnya anak tersebut mengadukan ke orangtuanya. Selanjutnya pihak orang tua pun mengadukan ke Ketua RT.

Surya kala itu langsung melakukan pertemuan antara orang tua terduga korban, dan terduga pelaku di kediamannya untuk menjelaskan informasi tersebut.

"Awalnya kan salah komunikasi. Anak dipegang takut, ngadu ke orangtuanya (mama) nya lah. Udah kelar itu kan gak ada unsur negatif yang enggak-enggak sebenarnya," ujarnya.

Pihak keluarga sendiri sempat mempermasalahkan karena anaknya itu tidak begitu akrab dengan terduga pelaku tersebut, sehingga mengadukan ke pihak RT. Saat proses mediasi di kediaman RT, banyak warga yang berdatangan, hingga akhirnya pihak kepolisian pun datang ke lokasi.

Selanjutnya dikatakan Surya, terduga korban dan terduga pelaku pun langsung melakukan mediasi di kantor Polisi.

Hanya saja, warga yang menyaksikan pun beranggapan jika informasi asusila itu benar, dan banyak warga yang geram, padahal informasi itu belum tentu benar.

"Jadi cuma salah paham saja. Jadi enggak ada itu asusila. Intinya ini udah selesai, udah damai juga keduanya ya, jadi yang di medsos itu tidak benar," ujarnya meluruskan.