Pesan Gubernur Papua Barat untuk Masyarakat Soal Kematian 4 Prajurit TNI AD
Suasana upacara pelepasan jenazah empat anggota TNI AD dari tempat peristirahatan sementara di Markas Komando Korem 181 PVT Sorong Papua Barat menuju kampung halaman masing-masing/ Antara

Bagikan:

SORONG - Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan meminta masyarakat sipil Kampung Kisor dan warga Distrik Aifat ikut memberikan informasi terkait tewasnya empat prajurit TNI AD.

Kemudian, dia juga meminta masyarakat sekitar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi berbagai hasutan karena pemerintah bersama aparat penegak hukum tentu memberikan jaminan keamanan.

"Masyarakat Kampung Kisor sekitar lokasi kejadian kiranya memberikan informasi yang benar guna membantu aparat keamanan dalam melaksanakan tugas penyelidikan terhadap kelompok penyerang Pos Koramil tersebut," ujar Gubernur Papua Barat dilansir Antara, Jumat, 3 September.

Dominggus ikut berdukacita atas wafatnya empat anggota TNI AD dalam peristiwa penyerangan kelompok bersenjata di pos persiapan Koramil Kampung Kisor Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat.

"Mewakili seluruh masyarakat provinsi Papua Barat kami turut berbelasungkawa atas kepulangan empat putra terbaik bangsa. Pengabdian dan pengorbanan mereka luar biasa demi keutuhan NKRI dan rakyat Papua Barat," ujar Gubernur.

Gubernur berharap doa baik semua masyarakat Papua Barat iringi kepulangan empat putra terbaik bangsa, semoga diterima di sisi Tuhan Sang Pemilik Hidup.

"Semua kita doakan semoga arwah empat prajurit sejati dan patriot pembela rakyat ini diterima di sisi Tuhan," ucap Gubernur Papua Barat.

Dalam kesempatan ini Gubernur  mendukung penuh langkah hukum yang sedang diambil aparat TNI-Polri untuk menangkap para pelaku guna diproses sesuai hukum yang berlaku di NKRI.

"Perbuatan para pelaku sangat tidak manusiawi, kami mendukung penuh upaya Panglima Kodam dan Kapolda Papua Barat untuk bersinergi menangkap para pelaku agar diproses hukum sesuai perbuatan mereka," kata Gubernur.

Sebelumnya, dalam konferensi pers bersama media di Markas Kodam XVIII Kasuari, Panglima I Nyoman Cantiasa mengatakan bahwa kelompok penyerang Pos Koramil Kisor merupakan Kelompok Separatis Teroris yang berseberangan ideologi dengan NKRI.

Panglima mengatakan bahwa kelompok tersebut menyerang Markas Koramil pada Kamis, 2 September dini hari dengan kekuatan sekira 30 orang menggunakan senjata tajam (parang) dan menghabisi nyawa empat anggotanya.

"Saya sudah perintahkan personel gabungan untuk melakukan pengejaran dan penangkapan, apa pun kondisinya," ujar Pangdam.

Dia berharap kepada masyarakat sipil untuk membantu aparat dalam memberikan informasi keberadaan kelompok tersebut tanpa ragu karena TNI bersama Polri memberikan jaminan keamanan penuh kepada masyarakat sipil sekitar lokasi kejadian.

"Kepada masyarakat Kampung Kisor tak perlu takut, kami beri jaminan keamanan. Bantuan masyarakat sangat penting untuk kami mengetahui lokasi pelarian maupun tempat persembunyian kelompok separatis ini," tukas Panglima Kodam XVIII Kasuari.