Bagikan:

JAKARTA - Bupati Kutai Timur Ismunandar yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK bersama istrinya di Jakarta, memiliki harta kekayaan sebesar Rp3,148 miliar. Hal itu diketahui dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya.

Ismunandar terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 17 Maret dengan jenis laporan periodik karena dia menjabat sebagai Bupati Kutai Timur. Dilihat dari laporannya, tercatat Ismunandar punya belasan tanah di kawasan Kutai Timur dan di Kota Samarinda.

Dia juga tercatat memiliki tanah dan bangunan di Kota Samarinda dengan nilai sebesar Rp270 juta. Sehingga total nilai harta tanah dan bangunan yang dimilikinya mencapai Rp2.934.272.000. 

Untuk kekayaan berupa alat transportasi dan mesin, dalam LHKPN-nya, Ismunandar melaporkan dirinya memiliki sebuah mobil berjenis Suzuki SB416 tahun 1997 dengan nilai Rp40 juta.

Kemudian dia tercatat memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp43 juta dan juga memiliki kas setara kas sebesar Rp131.038.015.

Ismunandar merupakan Bupati Kutai Timur yang menjabat pada periode 2016-2021. Dia terpilih menggantikan Ardiansyah Sulaiman bersama wakilnya Kasmidi Bulang dan dilantik pada 17 Februari 2016 di Planary Hall Sempaja, Samarinda. 

Sebelum menjadi Bupati Kutai Timur, Ismu pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kutai Timur di tahun 2010. Sementara istrinya bernama Encek U.R. Firgasih merupakan Wakil Ketua DPRD Kutai Timur.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan di beberapa lokasi yaitu Jakarta, Kutai Timur dan Samarinda.

Dalam operasi senyap tersebut, KPK menangkap Bupati Kutai Timur Ismunandar beserta istrinya. Penangkapan diduga berkaitan dengan penerimaan suap terkait pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkab Kutai Timur.

Wakil Ketua KPK Nawawi Pamolango mengatakan, tim penyidik KPK melakukan penangkapan terhadap Bupati Kutai Timur dan istrinya di sebuah hotel di Jakarta. Selain menangkap Bupati, KPK juga menangkap seorang Kepala Bappeda.

"Kita amankan bupati dan istrinya dan seorang Kepala Bappeda dari sebuah hotel di Jakarta," kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 3 Juli.

Saat ini Bupati Kutai Timur dan istrinya serta pihak lain yang terjaring operasi tersebut tengah diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. Hal ini disampaikan oleh Plt Juru Bicara KPK bidang penindakan Ali Fikri.

"Untuk beberapa pihak yang diamankan di Jakarta, saat ini sudah berada di Gedung KPK sebanyak tujuh orang dan masih dalam pemeriksaan tim KPK diantaranya Bupati Kutai Timur beserta istrinya," kata Ali dalam keterangan tertulisnya.

Sementara untuk pihak yang ditangkap di Kutai Timur dan Samarinda jumlahnya mencapai delapan orang dan sudah dilakukan pemeriksaan di Polresta Samarinda dan akan segera dibawa ke Jakarta.