Densus 88 Antiteror Sebut Kemenangan Taliban Berpengaruh pada Kelompok Teroris di Indonesia
ILUSTRASI/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Martinus Hukom mengatakan kemenangan Taliban menguasai Afganistan akan berpengaruh terhadap kelompok-kelompok terorisme di Indonesia. 

"Ini bisa menjadi model bagi mereka untuk melakukan hal yang sama di Indonesia," ujar Martinus dalam diskusi daring di kanal Youtube Divisi Humas Polri, Selasa, 31 Agustus.

Kemungkinan ini, kata Martinus, berdasarkan hasil temuan pihaknya. Di mana, banyak para terduga pelaku terorisme membahas soal kemenangan Taliban.

Bahkan, beberapa di antaranya sudah membentuk sel atau kelompok baru terorisme.

"Di mana kita lihat ketika Taliban berhasil, lalu mereka bertanya-tanya kalau Taliban berhasil kenapa kita tidak bisa," ungkap Martinus.

"Oleh karena itu kemarin ketika kita melakukan operasi kita menemukan adanya mereka membentuk sel-sel baru di dalam media sosial lalu membahas dan berdiskusi tentang keberhasilan Taliban menguasai panggung politik di Afghanistan," sambung Martinus.

Terlebih, Taliban juga memiliki hubungan dengan gerakan teroris di Indonesia. Alasannya, pada sekitar 80 dan 90an ratusan anggota gerakan teroris diberangkatkan ke Afganistan.

Bahkan, orang-orang tersebut kini menjadi sosok yang dihormati di kelompok-kelompok teroris di Indonesia. Sehingga, kemenangan Taliban menurut Kadensus berpengaruh dengan aksi terorisme.

"Saat ini orang-orang itu menjadi figur-figur sentral dari pada kelompok-kelompok teroris yang saya sebutkan tadi, ada JI dan lain-lainnya. Kemudian, secara historis ini akan terus mereka angkat lagi membuka lembaran lama, membangunkan semangat baru dengan sel-sel baru di Indonesia," ujar Martinus.