Bagikan:

JAKARTA - Dua teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) tewas akibat baku tembak dengan Densus 88 Antiteror Polri di Lampung. Dari hasil identifikasi, mereka berinisial N alias BA dan ZK yang memiliki peran besar di jaringan terorisme.

"(Teroris) N alias BA adalah tokoh sentral dari beberapa DPO dari kelompok Jemaah Islamiyah yang disembunyikan atau memfasilitasi pelariannya," ujar Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Kamis, 13 April.

Dari catatan Densus 88 Antiteror, N alias BA tercatat sebagai buronan sejak 2016. Ia terlibat di beberapa rangkaian tindak pidana terorisme.

Satu di antaranya membuat bunker yang digunakan oleh tersangka teroris Taufik Bulaga alias Upik Lawanga pada 2020. Penggunaan bunker itu untuk membuat senjata api (senpi) rakitan.

"Itu sebenarnya buatan N alias BA ini. Bunker atau bengkel perakitan senjata tersebut," ungkapnya.

Kemudian, tersangka N alias BA juga kerap melindungi dan menyembunyikan para teroris yang kabur ke wilayah Lampung. Tak dirinci berapa dan siapa saja yang senpat dilindungi oleh tersangka.

Bahkan, ia juga dikenal sebagai sosok yang kencang menyuarakan aksi amaliyah. Tentu, sasarannya anggota Polri.

"N alias BA selalu mengumandangkan semangat keinginan untuk aksi teror atau amaliyah kalo biasanya kita sebut ya. Pada khususnya kepada anggota Polri," sebut Aswin.

Sementara untuk tersangka ZK disebut tak jauh berbeda peranannya dengan N alias BA. Sebab, keduanya selalu beraksi bersama.

Tetapi, ada peran dari ZK yang dianggap cukup besar. Ia menyimpan senpi yang selama ini dicari oleh Densus 88.

"Saudara ZK itu yang menyimpan dan menyembunyikan M16 yang sudah lama kita cari," kata Aswin.

Densus 88 Antiteror terlibat baku tembak saat menggerebek lokasi persembunyian kelompok teroris Jaringan JI di Lampung, pada Rabu, 12 April kemarin.

Baku tembak antara Densus 88 dan kelompok teroris itupun terjadi di dua lokasi yakni, di kawasan Hutan Register yang berada di Kabupaten Pringsewu, dan Kampung Sendang Baru, Kabupaten Lampung Tengah.

Dari proses penindakan itu, enam teroris diamankan. Dua di antaranya tewas akibat tertembak ketika kontak senjata terjadi.