HUT ke-76 DPR RI, Puan Maharani: Tidak Ada yang Utama Selain Aspirasi Rakyat
Ketua DPR Puan Maharani (Foto:Mery/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - DPR RI menggelar rapat paripurna untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 yang jatuh pada tanggal 29 Agustus lalu. Rapat akan dipimpin langsung Ketua DPR RI Puan Maharani, sekaligus menyampaikan Laporan Kinerja DPR RI Tahun Sidang 2020 hingga 2021.

Dalam acara peringatan HUT ke-76 yang mengambil tema 'DPR RI Hebat Bersama Rakyat' tersebut, dewan ingin meneguhkan kembali semangat gotong royong yang merupakan intisari dari nilai-nilai Pancasila dan budaya bangsa. Di peringatan tersebut turut mengundang sejumlah pimpinan lembaga negara dan ketua-ketua DPR terdahulu.

Ketua DPR Puan Maharani, menegaskan komitmen DPR untuk terus berbenah diri di peringatan HUT ke-76 DPR RI. Dirinya memastikan, bahwa lembaga perwakilan rakyat yang dipimpinnya tak akan berhenti melakukan berbagai perbaikan untuk meningkatkan kerja-kerja legislasi, pengawasan dan anggaran, sebagaimana diamanatkan konstitusi.

“Tidak ada yang hal utama bagi DPR selain aspirasi rakyat. Di ulang tahun ke-76 ini, DPR akan terus berbenah diri dan terus belajar untuk mendengar, memahami dan menyalurkan aspirasi rakyat,” ujar Puan, Selasa, 31 Agustus.

Mantan Menko PMK ini menyadari masih terdapat berbagai kekurangan dari DPR dalam fungsinya sebagai penyalur aspirasi rakyat. Oleh karena itu, Puan mengatakan segala masukan dan kritik dari masyarakat akan menjadi pelecut DPR untuk bekerja lebih baik lagi.

Puan juga mengingatkan seluruh wakil rakyat agar mendedikasikan diri untuk kepentingan masyarakat, terlebih di era pandemi COVID-19 sekarang ini.

Ketua DPP PDIP itu juga menegaskan, bahwa dibutuhkan kerja-kerja tak kenal lelah oleh anggota DPR agar beban rakyat diringankan di masa-masa sulit sekarang ini.

“Kami akan mengawasi setiap kebijakan pemerintah terkait penanganan pandemi COVID-19 agar semata-mata bertujuan untuk penyelamatan rakyat dari bencana kesehatan ini, bukan yang lain,” tegas Puan.

Sekilas sejarah, kiprah parlemen di Indonesia sudah dimulai sejak masa pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. Perjalanan parlemen Indonesia kemudian berlanjut di era penjajahan Jepang yang tidak berjalan sebagai mana mestinya karena tidak mewakili bangsa Indonesia.

Hingga akhirnya Indonesia merdeka, pemerintahan yang berada di bawah pimpinan Presiden Sukarno membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) 12 hari setelah proklamasi kemerdekaan. KNIP yang merupakan cikal bakal DPR berdiri pada 29 Agustus 1945. Tanggal peresmian KNIP kemudian dijadikan sebagai tanggal dan hari lahir DPR RI.

Di awal pembentukannya, KNIP beranggotakan sebanyak 137 orang dengan dipimpin oleh Kasman Singodimedjo sebagai ketua. Duduk sebagai wakil ketua KNIP saat itu adalah Sutardjo Kartohadikusumo, J Latuharhary, dan Adam Malik.

Saat ini, DPR RI periode 2019-2024 memiliki 5 pimpinan: Ketua DPR Puan Maharani, dan 4 Wakil Ketua yakni Azis Syamsuddin, Sufmi Dasco Ahmad, Rachmat Gobel dan Muhaimin Iskandar.