Kadin Papua Bidik Industri Sagu untuk Ekspor, Janji Jadi Penghubung Pengusaha Lokal dengan Investor
Kebun tanaman sagu yang tumbuh di hutan Papua.(ANTARA)

Bagikan:

PAPUA - Pengurus Kamar Dagang Industri (Kadin) Provinsi Papua bersama pemerintah daerah mendorong pembangunan industri sagu untuk keperluan ekspor. 

"Potensi lahan sagu di Papua yang mencapai 4,7 juta hektare dan terbesar di dunia saat ini," kata Ketua Kadin Papua Ronald Antonio di Jayapura, Antara, Kamis, 26 Agustus. 

Menurutnya, Kadin Papua sudah bertemu dengan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtokultura Papua terkait potensi ekspor sagu Papua.

Ia  mengatakan, selain ekspor, potensi sagu Papua ke depan dapat dikembangkan menjadi food estate atau ketahanan pangan daerah. Dengan demikian Papua ke depan, menurut Ketua Kadin Papua Ronald, tidak lagi akan bergantung kepada daerah lain untuk masalah ketahanan pangan.

Ronald mengatakan, peran Kadin Papua adalah untuk mendorong pengelolaan sagu mulai dari hulu ke hilir. Sehingga diharapkan ada konektivitas antara pengusaha dengan investor.

"Kami akan ambil dari pengusaha lokal dan mencari investor. Jadi, peran Kadin lebih kepada penghubung antara pengusaha lokal dengan investor, nanti dinas terkait yang menyiapkan pengusaha lokalnya,"harapnya.

Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Karel Yarangga mengapresiasi inisiatif jajaran pengurus Kadin Papua. Karel memberi dukungan penuh terhadap program tanaman sagu yang akan dilakukan pengurus Kadin Papua.

"Sebab kalau data yang dirilis secara nasional, lahan sagu di Indonesia ini ada 5,6 juta hektare. Sementara sebanyak 5,2 juta hektare ada di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat. Ini yang belum kita kelola secara baik,"ungkapnya.

Saat ini ada dua daerah yang nanti akan menjadi fokus pengembangan sagu, di antaranya Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura karena potensi sagu di dua daerah ini terbilang cukup besar dan lebih mudah untuk dikelola.