Bareskrim Tangkap Ustaz Yahya Waloni Diduga karena Penistaan Agama
Ustaz Yahya Waloni (Tangkap layar channel YouTube Hadits TV)

Bagikan:

JAKARTA - Bareskrim Polri menangkap penceramah Ustaz Yahya Waloni. Penangkapan ini diduga berkaitan dengan kasus dugaan penistaan terhadap Injil.

"Betul (Yahya Waloni ditangkap)," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan, Kamis, 26 Agustus.

Yahya, lanjut Argo ditangkap saat berada di kediamanya di kawasan Cibubur. Hanya saja, belum dirinci perihal barang bukti serta kronologi penangkapan tersebut.

"Yang bersangkutan diamankan di kediamannya," singkat Argo.

Sebagai informasi, Yahya Waloni sempat menarik perhatian dengan kisahnya yang dengan sengaja menabrak seekor anjing. Cerita pengalamannya itu disampaikan saat berceramah yang disiarkan akun YouTube Hadits TV pada Sabtu 13 Februari 2021.

Yahya Waloni mengaku sempat menabrak anjing ketika berada di sekitar wilayah perbatasan antara Riau dan Jambi, tepatnya di Kecamatan Kemuning. Semua bermula ketika dia ingin berangkat ke lokasi ceramah.

Dalam perjalanan, Ustaz Yahya Waloni melihat seekor anjing dan menabrak hingga kakinya pincang. Alasan dia menabrak anjing karena binatang tersebut memiliki najis.

"Kutabrak juga seekor anjing, enggak tahu punya siapa. Dia lari pincang kakinya. Kalau kambing masih saya rem, tapi kulihat anjing, najis kutembak satu yang paling depan," ungkapnya.

Pernyataannya itu langsung melahirkan kecaman dari berbagai pihak, termasuk Deddy Corbuzier. Melaui akun twitter, dia mengunggah komentar satire. Isinya dari unggahan itu perihal kata anjing dari lama google yang merujuk ke seorang penceramah.

"Lupa nama pendakwah yg bangga nabrak anjing kmrn... Ya udah gw Google aja ANJIXXX nah kan... Die nongol," tulis Deddy dikutip dari Twitter @corbuzier, Selasa, 16 Februari.

Selain Deddy Corbuzier, komunitas pencinta binatang juga ikut mengecam pernyataan dari Ustaz Yahya Waloni tersebut.

Ketua Animal Defender Indonesia Doni Herdaru mengatakan, air liur anjing memang najis dalam agama Islam, tapi bukan berarti bisa bertindak kejam terhadap hewan tersebut.

"Perlu diingat, bahwa memang dalam Islam bahwa anjing adalah najis tapi tiada alasan untuk kejam pada mereka," ucap Doni.

"Dalam Islam, sudah ada cara-cara yang baik untuk mengatasi najis jika kita terpapar. Bukan berarti apa yang najis harus diberantas dan dianiaya," tegas dia.

Doni menyinggung, semua mahluk hidup yang diciptakan Tuhan tentu ada manfaatnya. Sehingga, tidak ada alasan untuk menyakiti mereka.

"Jika tidak suka, tidak perlu menyakiti. Itu saja. Tentunya, sang Pencipta tidak menciptakan sesuatu sia-sia," kata dia.