Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, pemanfaatan sagu di Indonesia saat ini masih rendah.

Diketahui, kurang dari 4 persen luas areal sagu nasional atau sekitar 212.468 hektare (ha).

Rendahnya pemanfaatan sagu dikarenakan terkendala oleh minimnya infrastruktur, fasilitas penunjang, keterampilan dan kapasitas SDM.

Tidak hanya itu, popularitas komoditas sagu yang masih rendah juga menjadi penghambat pengembangan yang pada akhirnya membatasi pencapaian potensi komoditas ini.

Agus menambahkan, Indonesia memiliki potensi lahan sagu mencapai 5,5 juta hektare atau 85 persen dari total potensi luas lahan sagu di seluruh dunia.

Adapun sebaran lahan sagu terluas berada di Papua. Sementara produsen sagu terbesar nasional saat ini berasal dari Riau.

"Meskipun memiliki potensi lahan yang luas dan pemanfaatan yang beragam, saat ini pemanfaatan sagu masih rendah," ujar Menperin Agus dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 3 Oktober.

Dari kondisi tersebut, kata Agus, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus meningkatkan hilirisasi komoditas sagu melalui beberapa langkah.

Pertama, mengembangkan diversifikasi produk dan fasilitasi kerja sama antara industri pengolahan sagu dengan industri pengguna.

Kedua, mendorong program sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan program restrukturisasi mesin atau peralatan bagi industri pengolahan sagu.

Upaya hilirisasi melalui diversifikasi sagu saat ini juga telah diakselerasi dengan adanya aturan diversifikasi pangan lokal dan pengembangan usaha berbasis bahan baku lokal (termasuk sagu).

Selain itu, lanjut Agus, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.

"Diharapkan dengan peraturan ini, program pemerintah semakin fokus dan sinergi untuk mendorong percepatan pengembangan industri dan pemanfaatan pangan berbasis bahan baku lokal," katanya.

Diketahui, potensi sagu tak hanya terbatas pada sektor pangan saja.

Pasalnya, apabila dilakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut, masih banyak potensi sagu yang dapat dieksplorasi, seperti pemanis, bioetanol dan biofuel.