Sekolah di Medan Tepergok Belajar Tatap Muka, Satgas COVID-19 Minta Siswa Dipulangkan
Sekolah di Medan gelar belajar tatap muka lalu dirazia Satgas COVID-19 Medan (IST)

Bagikan:

MEDAN - Tim gabungan Satgas COVID-19 merazia sekolah menengah atas (SMA) dan universitas di Jalan Kolonel Yos Sudarso, Kecamatan Medan Barat. Sekolah dilaporkan melakukan pembelajaran tatap muka.

Saat di lokasi, petugas menemukan para pelajar kelas X di lantai dua sekolah sedang belajar tatap muka. Bedanya, mereka tidak memakai baju seragam sekolah. 

Guru atau wali kelas juga terlihat di dalam sekolah. Satgas COVID-19 pun langsung memanggil pihak yayasan sekolah dan langsung memberikan teguran serta meminta agar pihak yayasan membubarkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka tersebut.

Kepala Satgas COVID-19 Kecamatan Medan Barat, Arif F Lubis mengatakan razia ini dilakukan karena ada informasi masyarakat yang melaporkan adanya kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah itu.

"Kita dapat laporan masyarakat tadi bahwa ada giat sekolah tatap muka di sekolah Dharmawangsa. Kita lalu berkoordinasi dengan satgas kota, satpol PP untuk datang bersama sama melakukan razia di lokasi tersebut," ucap Arif, Kamis, 26 Agustus. 

Satgas COVID-19 menjelaskan Pemko Medan belum membolehkan sekolah tatap muka. Satgas juga meminta pihak sekolah membubarkan PTM yang berlangsung.

"Jadi tadi kita sudah meminta bapak rektor untuk membubarkan siswa yang belajar tatap muka dan beliau menyampaikan akan patuh terhada surat edaran tersebut dan nanti kita pantau lagi untuk tindak lanjutnya," sebut Arif.

Arif yang juga Camat Medan Barat itu juga mengaku masih ada sekolah yang coba-coba melakukan pembelajaran tatap muka di tengah pelaksanaan PPKM Level IV di Kota Medan. 

Sementara, perwakilan yayasan sekolah, Zamakhsyari mengakui pihaknya hanya membuka pembelajaran tatap muka kepada siswa kelas X SMA. 

"Tatap muka ini baru beberapa minggu setelah PPKM darurat, artinya baru berapa hari saja dalam hal siswa baru tentunya mau tahulah lingkungan sekolahnya. Yang masuk hanya siswa baru, itupun kapasitas hanya 30 persen dari jumlah keseluruhan satu kelas," kata Zamakhsyari. 

Pria yang juga menjabat Rektor Universitas Dharmawangsa ini mengatakan, pihaknya akan mengikuti imbauan dari Satgas COVID-19. DIa menegaskan, pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah dalam memutus penyebaran virus corona. 

"Satu sisi tentu kita sangat support dengan kalau memang kita ingin cepat selesai dari pandemi ini. Tapi sisi lain, kita perlu melihat kalau kondisi seperti ini juga sangat merugikan dunia pendidikan," ujar dia.