Sekolah Tatap Muka di Kalteng Tidak Dihentikan Meski Siswa Positif COVID-19
Sejumlah siswa SMAN 1 Palangka Raya dilakukan rapid test sebagai upaya mencegah terjadinya penyebaran COVID-19, Jumat (4/2/2022). ANTARA/HO

Bagikan:

PALANGKARAYA - Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah Ahmad Syaifudin, menegaskan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka di SMAN 1 Kota Palangkaraya tidak akan dihentikan meski ada siswa positif COVID-19.

"Hanya hari ini saja tidak ada PTM untuk rapid test terhadap teman sekelas dari siswa yang terpapar sekaligus melakukan langkah-langkah pencegahan lainnya," kata Ahmad Syaifudin saat dihubungi di Palangkaraya, dilansir Antara, Jumat, 4 Februari.

"Jadi, hari ini pelajar SMAN 1 Palangkaraya dipulangkan. Terus, Sabtu, 5 Februari, karena tidak ada aktivitas belajar mengajar, maka dilakukan sosialisasi hasil rapid test," kata dia.

Setelah itu, lanjut dia, Senin, 7 Februari SMAN 1 Palangkaraya akan kembali dilaksanakan Pembelajaran tatap muka (PTM). Di mana 50 persen dari jumlah siswa belajar di sekolah, dan 50 persen lainnya di rumah.

"Tapi memang, kita masih menunggu hasil dari rapid test hari ini. Kalau ada lagi siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19, maka sesuai aturan, PTM di sekolah tersebut ditiadakan selama seminggu," tegas Ahmad Syaifudin.

Terpisah, Kepala Sekolah SMAN 1 Palangkaraya Arbusin mengaku, pihaknya ada menerima informasi bahwa salah seorang siswa terpapar COVID-19, Kamis, 3 Februari malam. Siswa terpapar tersebut pun memang sudah seminggu izin sakit karena ada penyakit penyerta.

Dia mengatakan, dari hasil informasi yang disampaikan orang tua siswa tersebut, pihak sekolah pun langsung dilakukan rapid test kepada seluruh siswa yang sekelas dengan terpapar COVID-19 beserta para guru, Jumat, 4 Februari pagi.

"Selain melakukan rapid test, adanya seorang siswa terpapar COVID-19 dan perlu rapid test ini juga telah disampaikan ke Dinas Pendidikan Kalteng, Satgas COVID-19, dan lainnya," kata Arbusin.

Dia pun menegaskan bahwa selama satu minggu ke depan pembelajaran di SMAN 1 Kota Palangka Raya akan dilakukan secara daring.

"Setelah seminggu belajar secara daring, kita akan evaluasi lagi. Untuk sementara itu informasi yang bisa kami berikan," demikian Arbusin.