Bagikan:

JAKARTA - DKI Jakarta akan membuka sekolah tatap muka mulai Senin pekan depan. Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta Pemprov DKI memprioritaskan siswa boleh masuk sekolah untuk yang sudah divaksinasi COVID-19.

Anggara memandang, vaksinasi menjadi perlindungan paling dasar bagi anak-anak yang berkegiatan di luar rumah, khususnya belajar di sekolah. Lagipula, Jakarta sudah melayani banyak vaksinasi untuk anak.

“Kuota 50 persen daya tampung harus diprioritaskan untuk yang sudah vaksin. Yang belum vaksin segera jadwalkan untuk divaksin. Yang belum bisa vaksin karena alasan kesehatan harus kita lindungi,” kata Anggara kepada wartawan, Kamis, 26 Agustus.

Anggara juga mengingatkan Pemprov DKI harus menempatkan Satgas COVID-19 di tiap sekolah yang akan menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM).

Satgas ini, kata Anggara, bertugas mengawasi penerapan protokol kesehatan secara ketat. Lalu, Satgas COVID-19 sekolah juga harus melibatkan orang tua siswa untuk menunjang evaluasi penerapan PTM.

“Harus ada yang bertanggung jawab agar penerapan kesehatan dapat dilakukan dengan tertib, tidak bisa semua diserahkan ke kesadaran siswa didik,” tutur Anggara.

“Uji coba sekolah tatap muka itu harus dilakukan dengan hati-hati, jangan terlalu ceroboh dan terburu-buru tanpa pertimbangan yang matang karena kesehatan anak yang dipertaruhkan,” lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala Sub Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI, Taga Radja Gah menyebut sekolah yang akan menggelar PTM di Jakarta sebanyak 613 sekolah. Rinciannya, sebanyak 85 sekolah pernah menggelar uji coba PTM sejak 7 April lalu, 138 sekolah pada 9 Juni lalu, dan tambahan 372 sekolah yang baru akan mengikuti PTM pekan depan.

Taga menuturkan, pembukaan sekolah pekan depan akan dilakukan dengan pembatasan 50 persen kapasitas siswa belajar di kelas. PTM dilaksanakan pada hari Senin, Rabu, dan Jumat dengan jenjang SD sampai SMA.

Berdasarkan data sementara Dinas Pendidikan, sudah ada 92,5 persen peserta didik yang sudah divaksinasi. Sementara, 7,15 persen belum divaksin. Lalu, hampir semua guru di Jakarta sudah divaksinasi, kecuali mereka yang memiliki komorbid dan punya kondisi kesehatan khusus sehingga tak bisa divaksin.