Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmd Riza Patria mengatakan, jumlah penerima bantuan sosial (bansos) terdampak pandemi COVID-19 pada Juli-Desember dikurangi secara bertahap. Ini dilakukan Pemprov, karena Jakarta sudah masuk PSBB transisi.

”Nanti, jumlah pembagian sembako akan semakin berkurang, seiring pelonggaran dan perbaikan ekonomi kita," kata Riza dalam diskusi webinar, Jumat, 26 Juni.

Meski begitu, Riza belum membeberkan berapa jumlah pengurangan penerima yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) provinsi DKI Jakarta dan KTP Non DKI Jakarta, tapi bermukim di wilayah DKI Jakarta.

Hanya saja, merujuk data penyaluran bansos tahap ketiga menyasar ke lebih dari 2,4 juta keluarga di Jakarta yang masuk dalam kategori miskin dan rentan miskin akibat wabah virus corona. 

Menurut dia, di masa PSBB transisi sejumlah masyarakat sudah beraktivitas lagi. Sejumlah sektor usaha telah kembali dibuka dan sistem transportasi telah beroperasi normal dengan pengurangan kapasitas penumpang. 

"Sebelumnya, ojek online dan usaha yang tidak bekerja atau mati itu bisa bekerja kembali. Oleh sebab itu, nanti secara berangsur mereka tidak mendapat bantuan sosial," ujar politikus Partai Gerindra tersebut.

Lebih lanjut, Riza menyebut pihaknya terus memperbaiki bantuan sembako bagi masyarakat, khususnya soal kualitas dan waktu distribusi. Namun, saat ini ia mengakui masih ada kelemahan pemutakhiran data jaminan sosial.

Bahkan, kata dia, data menjadi kelemahan nasional. "Kalau bicara, data beras saja, pendataan BPS berbeda dengan Kementerian Pertanian. BULOG juga mengeluarkan data beda, Kemendag juga beda lagi. Kenapa? karena pendekatan berbeda, kepentingannya berbeda. Untuk itu, kita perlu kerja sama yang baik terkait data," tutur Riza.

"Tentu, kita harus punya data primer yang baik sehingga pengurangan-pengurangan itu tidak menimbulkan masalah baru," lanjutnya.