Perbaiki Kesalahan, Pemprov DKI Tambah Penerima Bansos di Tahap Kedua
Ilustrasi pengemis di Jakarta (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI telah menyelesaikan pembagian bantuan sosial (bansos) tahap pertama kepada 1.178.173 warga DKI pada 9-24 April. Bantuan ini disalurkan untuk membantu perekonomian warga yang terdampak akibat wabah COVID-19.

Namun, Pemprov DKI belum memulai bansos tahap kedua. Kepala Divisi Perkulakan Retail Distribusi PD Pasar Jaya Edison Sembiring menuturkan, pihaknya akan menambah data penerima bansos di tahap kedua. 

"Kita sudah selesai pendistribusian bansos tahap pertama. Kemungkinan jumlah penerima bansos bertambah bersama jenis isi paket. Namun, (penetapan) data penambahan belum ada karena masih dibahas," kata Edison saat dihubungi, Selasa, 28 April. 

Rencana penambahan ini dilakukan untuk meminimalisasai ketidakakuratan data penerima bansos. Sebab, dalam pendistribusian bantuan tahap pertama, banyak masalah yang ditemukan. 

Misalnya, tercatat, ada penerima bansos yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Selain itu, ada juga penerima yang bekerja sebagai anggota TNI Aktif yang tinggal di Pademangan.

Contoh lain, di Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, ada seorang ibu lanjut usia yang masuk dalam golongan miskin namun tidak mendapat bansos. Sementara, ada warga yang memiliki mobil malah terdaftar sebagai penerima bansos. 

Bahkan, Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP Jhonny Simanjuntak yang tercatat sebagai penerima bansos di Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

"Dengan begitu, pendistribusian akan dilakukan kembali setelah pembahasan bersama Pemprov DKI selesai agar lebih akurat," ucap dia. 

Sebagai informasi, Pemprov DKI tengah melaksanakan program bantuan sosial selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Bantuan ini dimanfaatkan sebagai jaring pengaman sosial yang ditujukan untuk masyarakat miskin dan rentan miskin akibat wabah COVID-19. 

Rinciannya, bantuan yang diberikan berupa paket komoditas bahan pangan pokok yakni beras 5 kg 1 karung, bahan makanan berprotein 2 kaleng, minyak goreng 0,9 liter 1 bungkus, biskuit 2 bungkus, lalu masker kain 2 buah, dan sabun mandi 2 batang. Tidak ada pemberian bantuan berupa uang tunai.

Satu paket bansos yang telah didistribusikan dan dikemas oleh Perumda Pasar Jaya itu senilai Rp149.500. Namun, bantuan akan dikirimkan selama empat kali dengan total bantuan Rp600 ribu satu KK. 

Target penerima bansos yang sekarang sedang disalurkan sebanyak 1,2 juta KK yang bermukim di DKI Jakarta. Bansos ini didistribusikan setiap hari, mulai tanggal 9 hingga 24 April 2020. Bansos berasal dari dana belanja tak terduga (BTT) APBD DKI Jakarta 2020.

Sebanyak 1,2 juta KK yang menerima bansos dari APBD tersebut merupakan penerima tahap I. Sementara, bansos dari APBN melalui Kementerian Sosial akan disalurkan kepada 1,25 juta KK lainnya setelah pendistribusian bansos tahap I ini selesai.

Namun, penyaluran bansos di DKI tak berjalan lancar. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun meminta pemakluman atas ketidakakuratan data peneriman bansos. 

Ia menganggap wajar, jika ada orang yang layak menerima bantuan namun tidak terdata. Begitu juga sebaliknya, orang yang masih mampu namun malah terdata sebagai penerima bansos. Sebab, jumlah penerima bansos pada tahap satu cukup banyak, yakni 1,2 juta keluarga.

"Kita memberikan kepada 1,2 juta nama. Tentu saja, tidak mungkin sempurna. Di negeri ini, data yang super akurat, saya rasa teman-teman juga tahu (kondisinya). Jadi kalau dicari, ya pasti ada (kesalahan)," kata Anies.