JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri KTT ASEAN ke-36 secara virtual. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menekankan dua hal yang perlu dilakukan negara ASEAN di tengah masa pandemi COVID-19. Salah satunya adalah memperkuat kerja sama percepatan untuk pemulihan ekonomi.
Demikian disampaikan Presiden melalui kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan video yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 26 Juni.
"Presiden menekankan 2 hal utama, pertama pentingnya ASEAN memperkuat kerja sama percepatan pemulihan ekonomi," kata Retno.
Menurut Retno, dalam pertemuan ini, Jokowi mengingatkan kondisi ekonomi yang terpuruk akibat pandemi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, sambung Retno, juga menyampaikan hasil laporan IMF dua hari lalu yang merevisi pertumbuhan ekonomi dunia dari -3 persen menjadi -4,9 persen.
Atas keadaan tersebut, Jokowi mengatakan penting bagi seluruh negara Asean untuk bekerja lebih keras lagi agar ekonomi di kawasan ini dapat kembali tumbuh dengan cepat.
"Untuk menumbuhkan kembali ekonomi ASEAN, presiden menekankan konektivitas adalah kuncinya. Baik konektivitas barang, jasa, maupun konektivitas para pelaku ekonomi yang sesegera mungkin dapat dihidupkan," ungkap Retno.
Dia juga mengatakan, Jokowi meminta agar ASEAN mulai melakukan pengaturan travel corridor secara hati-hati, terukur, serta bertahap yang dimulai dari Essential Business Travel Corridor.
BACA JUGA:
ASEAN Travel Coridor ini menjadi penting karena selain untuk percepatan pemulihan ekonomi ASEAN sekaligus untuk menunjukkan nilai ekonomi ASEAN baik di kawasan maupun di mata internasional.
"Presiden mengatakan, hendaknya para pemimpin ASEAN menugaskan para menteri membahas ASEAN travel corridor ini," tegasnya.
Selanjutnya, Presiden juga menegaskan pentingnya konektivitas digital berupa penerapan e-commerce, e-health, dan e-learning. Termasuk, perluasan akses bagi UMKM untuk masuk ke platform digital.
"Selain itu, dalam statemennya Presiden Jokowi menekankan penandatanganan ARCEP (ASEAN Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement) tahun ini memiliki arti strategis untuk pemulihan ekonomi dan momentum bagi penguatan resiliensi ekonomi di kawasan pasca COVID-19," jelas Retno.
Hal lain yang ditekankan Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah pentingnya penguatan kerjasama kawasan dalam bentuk regionalisme. Sebab, kerjasama kawasan menjadi penting untuk mengembalikan harapan terhadap multiteralisme yang efektif, efisien, dan berkeadilan.
"Kerja sama ASEAN dan ASEAN Led Mechanism bisa jadi mesin pergerak bagi stabilitas dan perdamaian kawasan di era new normal," ujarnya.
"ASEAN harus menjadi guardian agar kawasan kita tidak menjadi kawasan power projection negara besar dan ASEAN harus menjadi subjek dan bukan jadi objek dalam politik global. Persatuan dan sentralitas ASEAN jadi kunci," imbuh Retno.
Dalam konteks kerjasama regional ini, Jokowi menggarisbawahi pentingnya untuk terus memperkuat Asean Outlook on The Indopacific yang mengedepankan inklusivitas dan kerjasama.