JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau sentra vaksinasi tempat ibadah di Masjid Jami Baitul Karim, Johar Baru, Jakarta Pusat. Anies optimis bahwa sentra vaksinasi di tempat ibadah bisa menjangkau lebih banyak warga ikut vaksin.
Dari pantauan lapangan, warga sekitar pun terlihat cukup antusias dengan kehadiran mantan Mendikbud era Jokowi itu. Hal ini terlihat banyaknya warga yang ingin berfoto bersama. Anies juga sempat berbincang kepada beberapa warga yang tengah menjalani vaksinasi dosis pertama itu.
"Saya ingin sampaikan kepada masyarakat semua, datangi tempat vaksinasi dapat vaksin. Sehingga kita punya perlindungan tambahan di dalam masa pandemi ini," kata Anies Baswedan di Johar Baru, Sabtu 21 Agustus.
Orang nomor 1 di Jakarta itu mengatakan, vaksinasi di masjid ini merupakan bentuk kerja sama Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang berkolaborasi dengan semua pihak pengurus masjid di Jakarta.
"Alhamdulilah saat ini tempat-tempat ibadah di Jakarta, Masjid-masjid menyelenggarakan vaksinasi dan bisa menjangkau lebih banyak karena lokasinya di dalam pemukiman yang mudah di jangkauan oleh masyarakat," ujarnya.
BACA JUGA:
Anies berharap warga Jakarta memiliki perlindungan, dan mengurangi risiko terpapar COVID-19 sehingga angka kasus tidak naik lagi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berencana akan memperbanyak lagi sentra-sentra vaksin di tempat ibadah. Sebab menurut Anies, vaksinasi di tempat ibadah membuat masyarakat lebih nyaman dan dekat dengan pemukiman.
"Vaksinasi di tempat ibadah ini juga bisa membuat masyarakat lebih tenang. Untuk itu kedepan insyaallah akan banyak lagi untuk menuntaskan karena Jakarta ini sudah mencapai lebih 9,4 juta orang yang di vaksin, kita ingin menuntaskan semua tervaksin," ucapnya.
Sementara Ketua DMI Jakarta Pusat Syawaludin mengatakan, vaksinasi di tempat ibadah ini merupakan kolaborasi membantu pemerintah dalam hal menciptakan herd immunity masyarakat DKI Jakarta.
"Sejauh ini target kita dalam sehari itu 150 warga yang di vaksin. Namun terkadang melebihi target yang melakukan pendaftaran, tapi itu tidak masalah, karena kita tetap berkoordinasi dengan Dinkes. Jadi kita akan sesuaikan dengan jumlah yang terdaftar," katanya.