Bagikan:

JAKARTA - Perbankan digital milik Bank DBS Indonesia, digibank by DBS, mencatat pertumbuhan transaksi online selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Peningkatan transaksi online sebesar 75 persen berlangsung pada fitur Bayar & Beli dan penggunaan kartu debit.

Hal ini disebabkan karena adanya perubahan perilaku konsumsi masyarakat selama menjalankan aktivitas hanya dari rumah," ujar Managing Director Head of Digital Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Leonardo Koesmanto, dalam keterangan yang diterima, Senin 22 Juni.

Bank DBS menyadari peran teknologi di masa depan akan mengubah pola kehidupan manusia termasuk kegiatan perbankan. Oleh karena itu, Bank DBS melakukan transformasi digital secara menyeluruh, beralih dari bank konvensional menjadi bank digital dengan meluncurkan Digibank by DBS di Indonesia sejak tahun 2017.

"Peningkatan transaksi keuangan yang kami alami menunjukkan bahwa fitur dan layanan perbankan digital memudahkan nasabah untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan transaksi keuangan mereka, terlebih saat ini kita memasuki era kenormalan baru," tutur Leonardo.

Leonardo juga menyampaikan, strategi Bank DBS adalah terus mengembangkan inovasi teknologi, dengan menghadirkan berbagai layanan keuangan di dalam aplikasi digibank by DBS, mulai dari remittance hingga wealth management yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja hanya melalui genggaman.

Penggunaan kartu debit digibank by DBS untuk transaksi online juga memperlihatkan peningkatan positif di masa pandemi, di mana volume dari transaksi online tersebut mencapai dua kali lipat dari volume penggunaan kartu debit untuk transaksi offline dibanding sebelum masa pagebluk COVID-19

Selain itu, tabungan dan deposito yang ditempatkan oleh nasabah ritel di digibank juga mengalami peningkatan hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Saat ini, digibank by DBS sedang mengembangkan fitur-fitur yang terdapat di dalam aplikasinya, khususnya wealth management guna mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi mengelola keuangan.

Dalam waktu dekat, digibank by DBS berencana akan meluncurkan Rekening Valas serta fitur Jual Beli Obligasi yang diharapkan akan menambah pilihan bagi nasabah dalam menyimpan dan mengembangkan kekayaan mereka.

Tambah Nasabah

Sebagai informasi, PT Bank DBS Indonesia menargetkan 200.000 nasabah baru lewat produk digital Digibank sepanjang 2020. Leonardo mengatakan pihaknya terus melakukan pengembangan digital sekaligus sosialisasi guna menggaet nasabah baru.

"Saat ini kami memiliki 600.000 nasabah, dan kami bisa tambah 200.000 nasabah baru lagi tahun ini. Bahkan ke depan kami targetkan bisa sampai 3,5 juta," katanya beberapa waktu lalu.

Tahun ini, ia menjelaskan, pengembangan digital tetap dilakukan baik untuk aplikasi mobile banking (Digibank) maupun operating system. Di samping itu, DBS juga bakal fokus pada segmen pasar emerging affluent. Pasalnya, kelas ini memiliki perencanaan finansial yang baik dan berdampak positif terhadap bisnis dana kelolaan.

Berdasarkan laporan Bank Dunia yang berjudul Aspiring Indonesia: Expanding the Middle Class, saat ini terdapat 52 juta masyarakat Indonesia yang tergolong aman secara finansial, atau biasa disebut masyarakat kelas menengah ke atas.