JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah Sulawesi belum efektif dalam menurunkan mobilitas masyarakat.
“Rata-rata mobilitas di luar area pemukiman pada periode PPKM 3 sampai 9 Agustus justru mengalami peningkatan dari periode sebelumnya,” katanya dikutip Antara, Sabtu, 14 Agustus.
Karena itu, Airlangga menegaskan PPKM di wilayah tersebut harus diperketat agar tidak terjadi tren penambahan kasus harian maupun melalui berbagai upaya lain untuk menurunkan mobilitas masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga terus meningkatkan jumlah testing dengan memprioritaskan suspek dan kontak erat dari kasus-kasus terkonfirmasi yang ditargetkan minimal 10 kontak erat per kasus konfirmasi.
Airlangga pun meminta seluruh Kepala Daerah di Sulawesi untuk terus meningkatkan testing dan tracing hingga mencapai target yang ditentukan di InMendagri sehingga langkah selanjutnya dapat diambil untuk menekan laju penyebaran virus.
Namun, tambahan kasus aktif yang terkonfirmasi secara mingguan di Pulau Sulawesi mulai menurun yaitu masing-masing Sulawesi Tenggara berkurang 146 kasus, Sulawesi Selatan berkurang 692 kasus dan Gorontalo nol kasus.
Sementara di Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara mengalami penambahan masing-masing enam dan 11 kasus sedangkan di Sulawesi Tengah menjadi perhatian akibat penambahan mencapai 1.826 kasus.
Kemudian ada dua provinsi yang memiliki tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) di atas 70 persen yaitu Gorontalo dan Sulawesi Tengah masing-masing 71 persen.
Untuk Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara memiliki tingkat BOR yang rendah di bawah 50 persen yaitu masing-masing 36 persen dan 43 persen sedangkan untuk Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara masing-masing 55 persen dan 59 persen.
“Untuk menekan BOR, konversi tempat tidur di rumah sakit menjadi tempat tidur COVID-19 sebesar 40 persen harus terus dilakukan sesuai pengaturan yang ditetapkan Menteri Kesehatan” tegasnya.
BACA JUGA:
Di sisi lain, capaian vaksinasi di Sulawesi terus diakselerasi hingga 13 Agustus 2021 dengan Provinsi Sulawesi Utara menjadi yang tertinggi yaitu 35,93 persen dari target sudah divaksinasi.
Selanjutnya disusul Sulawesi Selatan sebesar 21,25 persen dari target, Gorontalo 20,56 persen, Sulawesi Tenggara 16,91 persen, Sulawesi Barat 15,93 persen dan Sulawesi Tengah 14,43 persen.
Tak hanya itu, Airlangga juga mengarahkan beberapa daerah yang belum memiliki tempat isolasi diminta segera menyiapkan fasilitas Isolasi terpusat (Isoter) serta meminta masyarakat yang melakukan isolasi mandiri agar pindah ke Isoter dengan layanan kesehatan yang lebih memadai.
“Ketersediaan oksigen terus kita pantau dari pusat dan langsung ditindaklanjuti untuk wilayah yang membutuhkan,” ujarnya.