JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, menyebut adanya potensi jabatan presiden 3 periode, apabila kondisi pandemi COVID-19 pada 2024 belum bisa dikendalikan.
Sebab menurut Jazilul, saat ini tempat ibadah, pusat perbelanjaan atau pun tempat-tempat lain yang bisa menimbulkan kerumunan dilarang untuk dibuka. Sehingga, tak menutup kemungkinan jika Tempat Pemungutan Suara (TPS) juga tidak boleh diadakan pada Pilpres 2024 mendatang.
"Jadi kalau kondisinya seperti ini ya tentu unpredictable (tak terduga, red) sampai hari ini," ujar Jazilul dalam diskusi bertajuk 'Pandemi dan Konstelasi Politik 2024' secara virtual, Sabtu, 14 Agustus.
Menurutnya bakal ada problem ketatanegaraan apabila ternyata jadwal yang ditentukan oleh KPU pada Februari 2024, masih ada varian virus COVID-19 yang membahayakan.
"Nah, ternyata varian Delta main lagi, otomatis semua ditutup termasuk TPS," katanya.
Jazilul pun mengingatkan, pada Juni lalu kasus COVID-19 Indonesia sempat melandai, namun keadaan kembali kritis saat virus asal India itu menular dengan cepat.
Karena itu, Wakil Ketua MPR ini menilai perlu ada pembicaraan serius antar politisi untuk mencari jalan keluar terkait Pilpres 2024 di masa pandemi.
"Kalau kejadian seperti itu, para politisi harus berkumpul mencari jalan. Mulai sekarang dipikirkan, namanya membuat arah ke depan," sebutnya.
Tapi Jazilul tak berharap pandemi akan berlarut-larut bahkan hingga 2024 mendatang. Dia mengatakan, saat ini pemerintah bersama seluruh elemen sedang berjuang agar pandemi ini segera selesai.
"Tapi kita berharap sekuat tenaga kita, semua mudah-mudahan selesai di tahun 2021," ujar Jazilul.
Jokowi Sudah Pernah Bantah Ingin 3 Periode
Presiden Joko Widodo pernah menegaskan dirinya tidak memiliki niat menjadi presiden tiga periode. Penegasan ini disampaikan Jokowi menanggapi isu rencana amandemen UUD NRI 1945 untuk menambah masa jabatan presiden.
"Apa lagi yang harus saya sampaikan? Bolak-balik ya sikap saya tidak berubah. Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak berminat juga menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 15 Maret.
Jokowi mengatakan, dalam situasi pandemi COVID-19 semua pihak diminta untuk tidak menambah kegaduhan dengan menggulirkan isu Jokowi ingin menambah masa jabatannya sebagai RI 1.
"Janganlah membuat kegaduhan baru. Kita saat ini tengah fokus pada penanganan pandemi," ujar Jokowi.