TULUNGAGUNG - Banjir rob akibat gelombang air pasang melanda sejumlah kawasan pesisir pantai di Kabupaten Tulungagung, Trenggalek hingga Pacitan, Kamis, 12 Agustus.
Gelombang tinggi bersamaan dengan naiknya permukaan air laut membuat pantai-pantai di sepanjang pesisir selatan Tulungagung tergenang. Beberapa bahkan masuk perkampungan, namun tidak sampai menimbulkan kerusakan.
Di Pantai Sidem Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung misalnya, banjir rob yang mulai terjadi seitar pukul 09.00 WIB membuat warga sekitar panik.
Demikian juga dengan kawasan pesisir Pantai Sine, Pantai Popoh, Gemah, hingga pesisir Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek. Luapan air laut ke daratan membuat warga sempat panik.
Dilansir dari Antara, Kamis, 12 Agustus malam, warga berlarian menjauh namun tak sampai ada yang mengungsi. "Tadi ada mobil yang akan keluar rumah juga terjebak di rob, karena jaraknya sekitar 30 meter dari bibir pantai. Tapi sepertinya tidak sampai rusak,” ujar Sumaryanto, nelayan di sekitar Pantai Sidem.
Di desa pesisir yang lokasinya berdekatan dengan bibir pantai ini, banjir rob melanda lima RT di RW 8 Dusun Sidem. Total ada 265 KK di lingkungan ini.
BACA JUGA:
Warga terlihat berjaga dan bersiaga, memantau anomali gelombang air pasang yang menyebabkan rob melanda.
"Rob memang biasa terjadi, tapi biasanya sudah diprediksi. Cuma hari ini tanpa peringatan sama sekali," katanya.
Selain di Sidem, banjir rob juga melanda pantai-pantai di Trenggalek dan Pacitan. Salah satu yang terpantau di Pantai Blado di Munjungan. Di pantai yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia ini, banjir rob mengenai warung-warung yang ada di kawasan pantai setempat.
Satu kapal nelayan dilaporkan terbalik dan seorang nelayan masih hilang, diduga tenggelam dan terseret arus laut. "Korban saat ini masih dalam pencarian petugas," tutur Nurhadi, warga Munjungan melaporkan.