Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah pada perdagangan Jumat 19 Juni. Rupiah ditutup melemah 0,15 persen atau 23 poin ke level Rp14.100 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra tadi pagi menjelasakan, saat ini masih ada tarik menarik antara sentimen positif dan negatif sehingga rupiah belakangan ini bergerak tipis.

Pembukaan ekonomi kembali di tengah pandemi memberikan sentimen positif ke pasar, termasuk ekonomi new normal di Indonesia. Namun di sisi lain, pasar masih mewaspadai peningkatan penyebaran virus COVID-19 dan second wave (gelombang kedua) yang bisa menurunkan kembali aktivitas ekonomi.

Ketegangan geopolitik regional di Asia antara dua Korea serta China dan India, juga menahan penguatan rupiah terhadap dolar AS. Sore ini di Asia, rupiah melemah bersama won Korea Selatan yang melemah 0,13 persen dan rupee India yang melemah 0,07 persen terhadap dolar AS.

Sementara itu mayoritas mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS hingga sore hari ini. Baht Thailand memimpin penguatan mata uang Asia terhadap dolar AS dengan kenaikan 0,31 persen, peso Filipina naik 0,18 persen, yuan China naik 0,14 persen.

Kemudian dolar Taiwan naik 0,05 persen, ringgit Malaysia naik 0,05 persen, yen Jepang naik 0,01 persen dan dolar Singapura naik 0,007 persen, dan dolar Hong Kong naik 0,001 persen terhadap dolar AS.