Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan ini. Rupiah Jumat 10 Juli ditutup melemah 0,28 persen atau 40 poin ke level Rp14.435 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah disebabkan kekhawatiran pasar terhadap peningkatan penularan COVID-19.

"Selain itu, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun melanjutkan penurunannya hingga ke level 0,586 persen (tadi pagi ada di posisi 0,615 persen) yang artinya kekhawatiran pasar masih tinggi sehingga pasar mengalihkan sebagian aset nya ke aset aman dolar AS," ujar Ariston kepada VOI.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia Pasifik bergerak melemah di hadapan dolar AS, dipimpin oleh won Korea Selatan yang melemah 0,73 persen.

Diisusul oleh rupee India yang melemah 0,30 persen. Dolar Taiwan dan yuan China masing-masing melemah 0,27 persen dan 0,19 persen.

Baht Thailand dan peso Filipina sama-sama melemah 0,14 persen. Ringgit Malaysia juga terlihat melemah 0,10 persen.

Dolar Singapura tercatat mengalami pelemahan 0,05 persen.

Sementara iru, satu-satunya mata uang yang menguat di hadapan dolar AS, adalah yen Jepang yang terapresiasi 0,36 persen.