JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Indonesia akan memiliki kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Bali. KEK ini dibangun karena pemerintah melihat potensi uang masyarakat yang hilang ke luar negeri untuk biaya berobat ke rumah sakit berstandar internasional.
"InsyaAllah dua tahun lagi kita membangun kawasan ekonomi khusus untuk kesehatan di Bali. Dimana 600 ribu orang Indonesia itu selama ini keluar negeri untuk berobat," tuturnya saat Live Instagram pada Rabu, 11 Agustus.
Namun, kata Erick, angka tersebut mengalami penurunan drastis lantaran adanya pandemi COVID-19. Karena itu, menurut dia, momentum ini harus dimanfaatkan Indonesia dalam memberikan pengobatan dengan standar internasional di dalam negeri.
"Kita kemarin sudah bertandatangan dengan Mayo Clinic, salah satu rumah sakit terbaik di dunia untuk menjadi konsultan dalam pembangunan rumah sakit berskala internasional yang akan dibangun oleh BUMN IHC, holding rumah sakit," katanya.
Lebih lanjut, Erick mengaku optimistis Pertamedika IHC sebagai holding RS BUMN mampu memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien. Apalagi belum lama ini, Pertamedika IHC meraih penghargaan sebagai RS terbaik yang ramah dalam penanganan COVID-19 se-Asia Tenggara.
"Alhamdulillah IHC sendiri kan mendapat penghargaan di Asia Tenggara untuk rumah sakit yang friendly terhadap COVID. Hal-hal ini bisa lah kita tingkatkan. BUMN skala internasional, BUMN yang transparan, BUMN yang bebas korupsi kita harus terus lakukan," ujarnya.
BACA JUGA:
Sekadar informasi, Kementerian BUMN akan mengembangkan layanan kesehatan satu pintu bertaraf internasional berupa pengembangan rumah sakit internasional. Hal tersebut merupakan terobosan BUMN untuk kemandirian dalam bidang kesehatan terutama dalam penanganan kasus kanker.
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dilengkapi fasilitas perawatan kanker bertaraf internasional bekerja sama dengan operator rumah sakit ternama.
Kawasan yang selama ini dikenal sebagai Grand Inna Bali BEach Resort (GIBB) Sanur, Bali akan mencakup health and wellness zone serta tourism support zone dengan total area seluas 41,3 hektare.