Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, banyak dokter Indonesia yang berada di luar negeri bimbang untuk pulang ke Tanah Air.

Hal ini karena kemampuan mereka berbanding jauh dengan teknologi yang ada di rumah sakit Indonesia. Sehingga, akan sulit untuk mengimplementasikannya.

Pernyataan Erick ini berdasarkan pengakuan Diah, seorang Dokter Kebidanan dan Kandungan asal Indonesia yang bekerja di Milton Keynes University Hospital.

"Salah satu yang sering disampaikan para diaspora adalah keinginan besar mereka untuk kembali ke Tanah Air, tapi galau. Terutama mereka yang bekerja di bidang kesehatan seperti dr. Diah yang praktik di Milton Keynes University Hospital," katanya dikutip dari Instagram resminya @erickthohir, Rabu, 5 Oktober.

"Mbak Diah ingin mengabdi di pelosok Indonesia, tapi keahliannya akan sulit diimplementasi kalau teknologi kesehatan di sana belum canggih," sambung Erick.

Kata Erick Thohir, kehadiran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Bali yang saat ini sedang dibangun akan membuat tenaga kerja medis yang bekerja di luar negeri tak ragu untuk pulang kampung ke Indonesia.

Lebih lanjut, Erick mengatakan, butuh tenaga kerja profesional yang terampil di sektor kesehatan berbasis teknologi.

Kata Erick, kebutuhan tersebut sejalan dengan desain KEK Kesehatan sebagai rumah sakit bertaraf internasional yang dilengkapi peralatan medis berteknologi tinggi yang tengah dibangun di Sanur, Bali.

Karena itu, Erick pun mengajak agar para dokter Indonesia di luar negeri untuk bekerja pada Rumah Sakit Internasional Bali atau Bali Internasional Hospital setelah proses pembangunannya rampung.

"Insya Allah sebentar lagi Indonesia punya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan yang canggih, inovatif, dan ramah lingkungan, tentu memerlukan banyak tenaga medis jagoan. dr. Diah dan kawan-kawan bisa pulang nanti dan mengabdi. Kangen makan bakso pedes kan?," ucapnya.