Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut pemerintah akan memfokuskan percepatan sasaran vaksinasi pada tiga kelompok daerah mulai bulan September.

Pemerintah akan mendistribusikan stok vaksin lebih banyak kepada 7 daerah aglomerasi di Jawa Bali. Di antaranya adalah Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, DI Yogyakarta, Surabaya Raya, Malang Raya, dan seluruh pulau Bali.

"Dalam waktu dekat, demi mencapai target vaksinasi di bulan September mendatang, akselerasi vaksinasi akan difokuskan khususnya kepada 7 daerah aglomerasi di Jawa Bali," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa, 10 Agustus.

Kemudian, daerah lain yang juga menjadi sasaran utama vaksinasi adalah 45 kabupaten/kota dengan angka penambahan kasus konfirmasi tertinggi di wilayah non-Jawa dan Bali.

Daerah lainnya adalah 5 kabupaten kota di wilayah Papua karena untuk kepentingan Pekan Olahraga Nasional (PON). Di antara Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Merauke, dan Mimika.

Karenanya, Wiku mengaku masih ada daerah lain yang kehabisan stok vaksin. Rata-rata, daerah tersebut adalah daerah yang tidak menerapkan PPKM Level 4.

"Masih belum meratanya cakupan vaksinasi di beberapa daerah adalah bentuk input pemerintah untuk menetapkan prioritas daerah," ucapnya.

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut pihaknya bakal meningkatkan kemampuan testing hingga 300 bahkan 400 ribu spesimen per harinya untuk menekan angka positivity rate. Budi mengatakan, penerapan testing dan tracing ini merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Bapak Presiden juga menekankan perlunya testing dan tracing ditingkatkan. Ini adalah kelemahan kita yang sangat dibutuhkan ke depannya kalau kita mau bertahap membuka aktivitas sehari-hari tanpa mengorbankan unsur keamanan," ungkap Budi.

Tak hanya testing, tracing pun juga harus ditingkatkan karena dalam pelaksanaannya kini sudah dibantu oleh TNI dan Polri. "Kami berharap dua minggu ke depan sudah ada kemajuan signifikan dan semua sudah terintegrasi menjadi satu, tegas mantan Wakil Menteri BUMN ini.

"Tracing dan testing yang lebih agresif ditingkat di seluruh pelosok nusantara. Dengan bantuan TNI-Polri kita rasa bisa jadi alat agar kita bisa secara bertahap menyeimbangkan antara kegiatan ekonomi sambil di sisi lain menjaga keamaan kita bersama," pungkasnya.