Kritik Anggaran Cat Pesawat Rp2 M, PKS Singgung Standar Moral Pemimpin: Harusnya Lembut, Mudah Terenyuh
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera (Foto: Twitter @mardanialisera)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai pengecatan pesawat kepresidenan yang anggarannya ditaksir mencapai Rp2 miliar di masa COVID-19 tidak lah bijak. Anggaran sebaiknya dialihkan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi. 

Dikatakan Mardani, pemimpin harus punya standar moral dan etika yang betul-betul lembut dan mudah terenyuh.

"Mestinya bisa dibilang tunda atau alihkan, bagi masyarakat yang lebih perlu," ujar Mardani kepada VOI, Rabu, 4 Agustus.

Anggota Komisi II DPR itu mengatakan, akibat pembatasan ini banyak sekali masyarakat terdampak, seperti pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak bisa jualan hingga bekerja. 

"Ayo pemimpin contohkan menjadi ayah bagi rakyatnya. Jangan rakyatnya susah pemimpinnya ngecat sesuatu yang tidak urgen dan primary need," tegas Mardani.

PKS merupakan salah satu partai yang 'rajin' memberi kritik terhadap pemerintahan saat ini. Sayangnya, kritik hanya disampaikan ke pemerintah pusat tetapi minim ke pemerintah daerah.

Sebut saja DKI Jakarta yang saat ini dipimpin Anies Baswedan. Beberapa kebijakan yang dilakukan Pemprov DKI luput dari kritik PKS. Misalnya, anggaran cat trotoar yang menyentuh angka Rp73 miliar pada 2019 lalu. Menurut Mardani hal itu tak dipersoalkan sebab demi keselamatan.

"Untuk trotoar jika berkaitan keselamatan masih ok," katanya.

Diketahui, Dinas Perhubungan DKI Jakarta pernah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalur sepeda sebesar Rp 73,7 miliar. 

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, anggaran Rp73 miliar tersebut tidak seluruhnya digunakan untuk pembuatan jalur sepeda.Dia mengatakan bahwa anggaran tersebut digunakan untuk lima komponen.

“Jadi sebagian besar untuk pembangunan jalur sepeda dan marka ganjil genap,” ujar Syafrin saat dihubungi, Selasa, 29 Juli.

Terkait