John Kei Dukung Vaksinasi Pemerintah RI Hingga Ratusan Napi di Jakpus Tak Miliki NIK Berdampak Gagal Ikut Vaksin
John Kei turut serta dalam program Vaksinasi Tuntas yang diselenggarakan oleh Rutan Kelas 1A Salemba, Jakarta Pusat, Senin, 2 Agustus (Foto: Rizky Sulistio)

Bagikan:

JAKARTA - Percepatan Vaksinasi COVID-19 di seluruh Indonesia terus dikebut oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah guna mewujudkan kondisi kekebalan komunitas atau herd imunity. Keseriusan pemerintah dalam percepatan vaksinasi terlihat jelas melalui instansi terkait dengan membuat berbagai sentra vaksinasi on the spot hingga vaksinasi keliling menggunakan mobil khusus agar dapat menjangkau masyarakat umum di sejumlah lokasi, termasuk di pemukiman kumuh (Slum Area).

Di samping itu, vaksinasi COVID-19 juga mulai menyasar kepada masyarakat yang berada di dalam area Rumah Tahanan Negara dan Lembaga Permasyarakatan di Jakarta. Salah satunya di Rutan Kelas 1 Salemba dan Lapas Salemba, Jakarta Pusat.

Di Rutan Salemba ini, kegiatan bertema vaksinasi tuntas dikhususkan kepada warga binaan yang berada di dalam area isolasi tersebut. Sebanyak 3.247 warga binaan pemasyarakatan (WBP) telah terdata dalam kegiatan vaksinasi. Salah satu warga binaan dari sekian ribu yang terdata di Rutan Salemba, ialah John Kei yang mengantre pada vaksinasi tahap pertama ini.

Usai mengikuti skrining dan penyuntikan vaksin, terpidana kasus pembunuhan berencana, John Kei memberikan pesan moral kepada warga binaan di seluruh Rumah Tahanan Negara dan Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia. Pada kegiatan vaksinasi tahap pertama di Rutan Salemba, John Kei meminta seluruh warga binaan di Indonesia mendukung pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 Pemerintah Republik Indonesia (RI).

"Saya menghimbau kepada warga binaan di seluruh Indonesia, mari kita sama - sama mendukung pemerintah untuk ikut program vaksinasi," ucap John Kei kepada VOI di Rutan Salemba, Senin 02 Agustus kemarin.

Menurut John Kei, vaksinasi sangat penting bagi tubuh warga binaan agar dapat mencegah penyebaran virus di dalam Rumah Tahanan tersebut.

"Kalau kita sudah vaksin, imun kita kuat," tambah pria bernama asli John Refra itu.

Seandainya terpapar COVID-19, John Kei merasa vaksin menjauhkannya dari kematian akibat risiko gejala berat virus corona.

"Saya pikir vaksinasi itu perlu. Saya kalau sudah vaksinasi, kalaupun kena COVID, imun kita kuat. Kalau jauh dari vaksinasi berarti mendekati kematian. Jadi kalau mau sehat, kita vaksin," pesan John Kei untuk para warga binaan lainnya di seluruh Indonesia.

Layaknya warga binaan dan peserta vaksinasi lainnya, John Kei turut diperiksa (screening) kesehatannya sebelum mendapat vaksin Sinovac dosis pertama.

Terpidana yang divonis 15 tahun penjara tersebut menjadi salah satu peserta vaksin dari total 3.508 warga binaan Rutan Kelas 1A Salemba. John Kei merupakan salah satu warga binaan yang beruntung dapat ikut vaksinasi dosis pertama. Sementara masih ada 834 warga binaan di Rutan Salemba yang tidak miliki nomor induk kependudukan (NIK). Akibatnya, 834 orang warga binaan itu tidak dapat mengikuti vaksin tahap (dosis) pertama karena kendala NIK.

Pasalnya untuk mendaftarkan vaksinasi tahap pertama, para warga binaan harus memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada KTP sebagai syarat mengikuti vaksinasi COVID-19 tahap pertama.

Kepala Rutan (Karutan) Kelas I Salemba Yohanis Varianto membenarkan, sebanyak 834 warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas I Salemba dari jumlah total 3.247 orang warga binaan tak miliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Akibatnya, mereka (warga binaan) terkendala ketika hendak mengikuti vaksinasi tuntas COVID-19 tahap pertama pada Senin 02 Agustus, kemarin.

"Iya, ada 834 warga binaan yang tak miliki NIK, mereka akan menunggu proses selanjutnya agar dapat ikut vaksinasi tahap pertama," kata Yohanis Varianto kepada VOI, Senin 02 Agustus kemarin.

Meski demikian, Yohanis mengatakan pihaknya sudah mengajukan data mereka ke Dukcapil untuk pendataan NIK warga binaan. "Sehingga nanti mereka bisa ikut vaksin mandiri yang dilakukan oleh Nakes Rutan," ujarnya.

Yohanis berharap dengan adanya vaksinasi untuk warga binaan ini. Mereka dapat terhindar dari COVID-19. Apalagi warga binaan berada di dalam ruangan yang jumlahnya cukup banyak, sehingga jika salah satu terpapar tentu semua pun akan ikut terpapar.

Kepala Divisi Administrasi (Kadivmin) Kanwil Kemenkum HAM DKI Jakarta, Sorta Delima Lumban Tobing mengatakan, sejak tanggal 22 Juli 2021 Kanwil DKI beserta bersama Pemda DKI Jakarta, Biddokkes, Kesdam bekerjasama untuk memberikan vaksin kepada warga binaan.

Dikatakan Sorta, jika untuk wilayah di DKI Jakarta kurang lebih ada 17 ribu warga binaan baik itu Rutan dan Lapas yang ada di DKI Jakarta.

"Terkait kendala pada masalah NIK sedang diupayakan dari Kanwil Kemenkum HAM DKI, Dinas Dukcapil DKI dan Ditjenpas untuk mendapatkan NIK itu," ujar Sorta.