Bagikan:

MEDAN - Polisi mengungkap kasus penyiraman air keras kepada Persada Sembiring, wartawan online di Medan. Polisi menetapkan 5 orang tersangka.

Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko menyebutkan kelima orang pelaku penyiraman air keras kepada wartawan yakni, Sempurna Sembiring (41), Usman Agus (50), Heri Sanjaya Tarigan (36) Iskandar Indra Buana (39) dan Narkis. 

Riko menjelaskan, kelima pelaku ditangkap usai polisi melakukan penyelidikan dan memeriksa beberapa orang saksi serta rekaman CCTV yang terpasang di lokasi kejadian.

"Setelah dilakukan penyelidikan, didapat keterangan bahwa eksekutor penyiram air keras tersebut yakni pelaku Agus dam Narkis," jelas Kombes Riko, Senin, 2 Agustus. 

Setelah identitas pelaku dikantongi, polisi melakukan pencarian dan penangkapan pelaku. 

"Pelaku Agus mengaku, melakukan penyiraman tersebut bersama pelaku lainnya yakni Narkis," katanya.

Kombes Riko membeberkan masing-masing peran dari kelima pelaku. Sempurna yakni merupakan otak pelaku penyiraman terhadap korban. Heri berperan sebagai pengatur waktu dan tempat untuk bertemu dengan korban.

Iskandar berperan sebagai pencari pelaku penyiraman, Narkis merupakan pelaku penyiraman dan Usman yang membonceng pelaku Narkis saat penyiraman terhadap korban.

Sebelumnya, seorang wartawan online di Medan, diduga disiram air keras oleh orang tak dikenal (OTK) di Jalan Jamin Ginting, Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Minggu, 25 Juli. 

Korban diketahui bernama Persada Bhayangkara Sembiring (25). Akibat kejadian itu, korban mengalami luka parah di bagian wajah dan dirawat di RSUP. H Adam Malik Medan.

Rekan korban, Bonni Simanulang yang dipangggil korban seusai kejadian mengaku, pada saat itu korban menelepon dirinya untuk meminta untuk datang ke lokasi di depan rumah makan BPK Tesalonika. 

Korban bermaksud meminta bantuan karena ada dua orang pria menyiramkan air keras di bagian wajahnya.

"Saya ditelepon korban sekitar pukul 22.00 WIB, dia telepon tergesa-gesa, dia bilang lae datang dulu ke Simpang Selayang, saya ada yang menyiramkan air keras ini. Saya jawab loh kok bisa lae, begitulah percakapan kami. Kemudian saya tiba 15 menit di TKP. Saya langsung bawa korban ke RS Adam Malik menggunakan sepeda motor," ujar Bonni, Senin, 26 Juli.