Bagikan:

JAKARTA - Setidaknya kabar ini bisa membuat tenang pasien atau keluarga pasien yang terpapar COVID-19. Soalnya untuk urusan oksigen medis bisa menghubungi Satgas Oksigen yang baru dibentuk untuk mengatasi kelangkaan oksigen akhir-akhir ini. Kebutuhan oksigen ini dipasok dari Sumater Selatan.

Demikian dikabarkan oleh Dinas Kominfotik Sumbar soal pembentukan Satgas Oksigen ini. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus berupaya mengatasi berbagai kendala dalam penanganan pandemi COVID-19. Di antaranya adalah memenuhi kebutuhan oksigen yang terus bertambah. Kabar baik, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), bersedia membantu berapapun kebutuhan Sumbar, namun masih terkendala transportasi penjemputan.

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Buya Mahyeldi, memastikan dua provinsi tetangga, yakni Riau dan Sumatera Utara juga menyatakan kesediaannya membantu pasokan oksigen untuk Sumbar.

"Tadi saya sudah komunikasi dengan Gubernur se-Sumatera secara virtual dan Alhamdulillah Provinsi Riau, Sumsel dan Sumut, akan memberikan bantuan untuk Sumbar. Bahkan Sumsel bisa memberikan berapapun yang diperlukan, tinggal kita lagi yang menjemput. Tadi sudah saya minta langsung dinas terkait, seperti perdagangan, perhubungan dan BPBD untuk memfasilitasi ini," ungkap Mahyeldi, disela tinjauan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pariaman, Rabu 28 Juli.

Atas bantuan dari provinsi tetangga tersebut, Gubernur menyampaikan terima kasih sudah bersedia memberikan oksigen kepada Provinsi Sumbar, karena Sumbar ini sangat kekurangan oksigen. Bantuan ini kata Buya Mahyeldi, akan menyelamatkan ribuan jiwa pasien COVID-19 di Sumbar yang tersebar di 19 kabupaten/kota.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi menyebut, Pemprov Sumbar juga mengambil langkah strategis dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Oksigen Sumbar yang akan fokus pada persoalan oksigen. Termasuk juga untuk mengatur rencana penjemputan bantuan oksigen dari provinsi tetangga.

"Untuk oksigen, supply kita memang kurang, bukan kita saja. tapi hampir seluruh daerah, khususnya di Jawa. Jadi langkah kita adalah akan siapkan Satgas Oksigen Sumbar, tinggal menunggu SK saja dan koordinatornya Pak Sekda," ujar Kepala Dinas Kesehatan, Arry Yuswandy.

"Saat ini kebutuhan kita 500 ribu kubik perbulan. Tapi seiring dengan penambahan fasilitas isolasi covid di Asrama Haji Padang dan Rumah Sakit Paru Padang Pariaman, kebutuhan tentu juga meningkat. Jadi kita terus menghitung berapa kebutuhan real kita, apalagi masih banyak fasilitas rujukan COVID-19 yang belum memberikan datanya," ungkap Arry.

Sementara itu, untuk persediaan vaksin menurut Arry saat ini untuk Sumbar sudah ada pada posisi nol, alias kosong. Katanya, semua vaksin yang ada sudah didistribusikan ke seluruh kabupaten dan kota. Sehingga sisa vaksin di faskes dan kabupaten kota itu yang masih dipakai saat ini. "Kita sudah minta, dan Kemenkes juga sudah memberi perhatian, namun Juli ini tidak mungkin distribusikan. dijanjikan itu Agustus," kata Arry.

Diharapkan pembentukan Satgas Oksigen ini bisa membantu masyarakat yang sedang terpapar COVID-19.