Warga Batu Bara Sumut Heboh Sosok Mirip Kuntilanak Terekam CCTV, Bupati: Bukan Hantu, Itu Manusia
Tangkapan layar rekaman CCTV

Bagikan:

MEDAN - Warga Desa Dahari Selebar, kecamatan Talawi, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, digegerkan kemunculan sosok yang disebut-sebut mirip kuntilanak

Kemunculan sosok mirip kuntilanak itu terekam kamera pengawas sebuah toko milik warga. Video itu juga mendapat respons dari Bupati Batu Bara, Zahir. 

Dihubungi VOI, Zahir mengatakan penampakan sosok yang disebut-sebut warga sebagai kuntilanak itu bukanlah makhluk gaib. Dia meyakini, sosok yang terekam kamera pengawas itu adalah manusia. 

"Bukan hantu itu, mana ada Kuntilanak berani nampakkan wujudnya. Saya yakin itu manusia," kata Zahir, Jumat, 30 Juli. 

Politikus PDIP ini  mengimbau warga untuk tidak panik. Dia menduga, gedoran di pintu rumah warga itu merupakan modus untuk melakukan tindakan kriminal. 

"Hati-hati modus, bisa jadi itu modus untuk menggambar situasi dan polisi harus mengusut itu," sebutnya. 

"Masyarakat jangan percaya, hantu tidak akan berani menunjukkan wujudnya, kalau kita lihat, biasanya yang terekam itu cuma bayangan atau menjatuhkan barang, bukan menunjukkan wujudnya," sambungnya. 

Selain itu, Bupati Batu Bara juga  menyinggung letak Desa Dahari Selebar. Menurutnya, daerah itu merupakan kawasan dengan peredaran narkobanya yang tinggi. 

"Di daerah situ memang peredaran narkobanya tinggi. Saya sudah minta bapak Kapolres untuk menindak. Di situ daerah pesisir, banyak pintu tikus," sambungnya.

Sebelumnya Warga Desa Dahari Selebar, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, digegerkan kemunculan sosok makhluk mirip kuntilanak. 

Kemunculan makhluk mirip kuntilanak itu terekam kamera pengawas sebuah toko milik warga. Istri pemilik toko, Sylvi Andriani Nasution lantas menyebar video kemunculan makhluk itu ke akun Facebooknya dan menjadi viral di media sosial. 

Penyebaran video, Sylvi Andirani Nasution saat dikonfirmasi menceritakan kronologi kemunculan makhluk tersebut. Awalnya, pada Rabu, 28 Juli sekitar pukul 20.00 WIB, dirinya bersama suami dan anak sedang berada di kamar tidurnya. 

"Saat itu suara TV hidup, saya lagi main Handphone bersama suami dan anak di kamar, suaranya ributlah. Tiba-tiba, ada orang yang menggedor pintu dengan sangat keras, di situ kami bingung, kok deras kali suara gedorannya," kata Sylvi dihubungi VOI, Jumat, 30 Juli. 

Karena penasaran, dia bersama suami keluar kamar dan mengintip dari jendela. Namun, ia dan suaminya tak menemukan siapa-siapa. 

"Kita tak ada berpikir negatif waktu itu, kebetulan depan rumah ada yang sakit. Jadi kami keluar, saya tanya sama adik suami, ada gedor rumah? tidak ada katanya, tanya yang lain tidak ada juga," ujarnya. 

Selanjutnya, Sylvi menjelaskan jika pada Kamis, 29 Juli dini hari, ia mendengar kabar jika rumah tetangganya yang mengalami sakit juga digedor orang. 

"Subuhnya, rumah bapak yang sakit itu, jendela kamar anaknya yang digedor. Kata kakak itu, dia nampak tangannya putih pucat. Udah gitu ada juga yang lain yang digedor, jadi hari itu ada 3 yang digedor," ungkapnya.