30 Persen dari 19 Ribu Pasien COVID-19 di Jatim Meninggal Saat Isolasi Mandiri
ILUSTRASI/VOI

Bagikan:

SURABAYA - Angka kematian pasien terpapar COVID-19 di Jawa Timur mencapai sebanyak 19.992 orang. Sekitar 30 persen di antaranya meninggal saat isolasi mandiri (isoman) di rumah. 

"Dari update kematian kita ada sekitar 30 persen pasien COVID-19 meninggal ketika isoman," kata Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan COVID-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, dikonfirmasi, Jumat, 30 Juli.

Namun Joni meminta data tersebut harus dikroscek lagi kebenarannya. Sebab, kata dia, bisa saja mereka meninggal karena sserangan jantung atau penyakit lainnya. 

"Jadi sebetulnya itu perlu diklarifikasi lagi, karena meninggal di luar RS itu belum tentu covid-19, bisa juga infeksi paru, jantung dan lainnya," katanya. 

Pria yang juga menjabat Direktur Utama RSUD dr. Soetomo ini, menyebut pasien yang meninggal dunia di RS sekarang ini kebanyakan terinfeksi COVID-19 varian delta asal India. Menurut Joni, varian baru ini lebih cepat menular dengan gejalanya lebih akut. 

"Pasien yang meninggal di rumah sakit akhir-akhir ini cukup banyak, bahkan ada 300 lebih akibat penyakit covid-19 varian baru. Ini tampaknya lebih cepat menular dan gejalanya akut," katanya. 

Kondisi COVID-19 sekarang ini, kata Joni, tidak seperti dulu. Ia menjelaskan dulu 70 persen meninggal dunia ketika dirawat di Intensive Care Unit (ICU), artinya 30 persen meninggal dunia di luar ICU. Saat ini terungkap kalau 48 persen meninggal dunia di Instalagi Gawat Darurat (IGD). 

"Sekarang 48 persen meninggalnya di IGD, ini artinya penyakitnya lebih ganas, hati-hati. Obatnya preventif, jangan sampai tertular," katanya.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 Jatim, sebanyak 28.493 orang di Jatim isolasi setelah terpapar COVID-19. Sebanyak 27.910 orang di antaranya isolasi mandiri (isoman) di rumah dan 583 orang isolasi di gedung. 

Dari 27.910 orang isoman itu, daerah tertinggi adalah Surabaya sebanyak 6.550 orang. Daerah tertinggi kedua adalah Kabupaten Malang sebanyak 2.588 orang, 2.577 orang di Gresik, dan 2.086 orang di Kota Malang. 

Kemudian sebanyak 1.727 orang di Sidoarjo, 1.530 di Kabupaten Ponorogo, 988 di Lumajang, 957 di Jombang, 924 di Kabupaten Kediri, 768 di Nganjuk, dan daerah lainnya rata-rata 100 hingga 500 orang isoman. Hanya empat daerah nihil orang isoman, yakni Kabupaten Mojokerto, Madiun, Sumenep, dan Probolinggo.