JAKARTA - Seluruh kios di pasar Jakarta akan dibuka pada 15 Juni, baik untuk pedagang nonpangan maupun penjual bahan pangan yang sebelumnya tetap dibuka. Dengan catatan, ada penerapan ganjil-genap untuk pedagang pasar untuk meminimalisasi penularan COVID-19.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasruddin menjelaskan, penerapan ganjil-genap ini adalah dengan membuka setengah pasar tiap harinya. Kios dengan nomor ganjil beroperasi di tanggal ganjil, sedangkan kios bernomor genap di tanggal genap.
"Misalnya, tanggal 1 berarti ganjil, ganjil itu berarti nomor kios ganjil yang buka. Tanggap 2 itu genap, berarti nomor kios genap yang buka," kata Arief dalam telekonferensi virtual bersama wartawan Balai Kota DKI, Kamis, 11 Juni.
Arief mengatakan, PD Pasar Jaya tak bisa memindahkan separuh lapak pedagang sebagai solusi agar bisa menampung seluruh kios dengan tetap menjalankan physical distancing.
Sebab, tak ada lahan lagi yang bisa digunakan di Jakarta. Terlebih, jumlah pedagang pasar di DKI mencapai lebih dari 100 ribu orang.
"Kami enggak mungkin lakukan (penempatan kios) di halaman pasar, karena pengunjung pasar itu berbagai macam elemen kalau di Jakarta, ada yang menggunakan mobil. Kendaraan dan space kita enggak cukup," tutur Arief.
"Oleh karenanya, di Jakarta tetap menggunakan gedung. Kenapa harus gedung, karena gedung itulah yang bisa membuat kami memproteksi jumlah pengunjung dengan kita menerapkan ganjil genap kios," tambah dia.
BACA JUGA:
Selain itu, dia mengatakan akan ada penerapan potokol kesehatan yang wajib dilaksanakan bagi para pedagang. Pedagang wajib mengenakan pelindung muka (face shield) untuk pencegahan penularan virus corona di area pasar.
Arief melanjutkan, PD Pasar Jaya juga melakukan pengetatan pintu dengan mengurangi pintu masuk ke pasar, menyediakan hand sanitizer dan pengecekan suhu tubuh, serta melakukan penyemprotan di area Pasar sekali dalam dua pekan.
"Kemudian, pedagangnya dipastikan menggunakan masker. Mudah-mudahan, ini bagian dari practice action yang untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di pasar," ungkap Arief.
Sebagai informasi, sebanyak 52 pedagang dari 19 pasar tradisional di Jakarta terkonfirmasi positif COVID-19. Puluhan pedagang pasar ini sebelumnya menjalani rapid test dan menunjukkan reaktif, selanjutnya melakukan tes swab PCR dan terkonfrimasi positif.
Data penambahan kasus positif pedagang pasar tradisional, masih berjalan. Berdasarkan data yang dimiliki Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), pagi ini ada 51 kasus. Sementara, siang harinya bertambah menjadi 51. Sementara, masih ada beberapa pasar yang menunggu hasil tes swab PCR.
"Dari 19 pasar, yang sudah dites sebanyak 1418 pedagang. Kemudian yang ditemukan hasilnya ada 6 pasar. Totalnya terpapar sebanyak 52 orang. Selebihnya yang 10 pasar masih menunggu hasil, 3 pasar dinyatakan negatif dari pengecekan," jelas Arief.
Berikut 19 pasar yang sudah menjalani tes COVID-19:
1. Pasar Lontar
2. Pasar Gondangdia
3. Pasar Petojo Enclek
4. Pasar Serdang
5. Pasar Rawasari
6. Pasar Tomang Barat
7. Pasar Slipi
8. Pasar Cijantung
9. Pasar Ciracas
10. Pasar Palmerah
11. Pasar Perumnas Klender
12. Pasar Pesanggrahan
13. Pasar Kebayoran Lama
14. Pasar Pondok Labu
15. Pasar Warung Buncit
16. Pasar Minggu
17. Pasar Lenteng Agung
18. Pasar Kelapa Gading
19. UPB Induk Kramat Jati