<i>Update</i> COVID-19 Per 10 Juni: Dua Hari Berturut-turut Kasus Baru Lebih dari 1.000
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Foto: Dok Gugus Tugas)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto memaparkan perkembangan kasus positif sementara. Berdasarkan data, penambahkan kasus positif dalam dua hari ini mencapai 1.000 lebih.

Merujuk pada data Gugus Tugas COVID-19 per Rabu 10 Juni, jumlah kasus positif sebanyak 1.241 orang dinyatakan sebagai kasus positif baru. Jumlah ini dari semua kasus di Indonesia.

"Kasus tambahan konfirmasi positif sebanyak 1.241 orang, sehingga totalnya menjadi 34.316 orang," kata Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Rabu, 10 Juni.

Penambahan kasus positif dengan jumlah besar ini berasal dari 5 provinsi. Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan. Lima provinsi ini merupakan daerah dengan jumlah kasus positif terbanyak.

"Kami dapatkan penambahan di 5 provinsi, yang pertama adalah Jawa Timur yang hari ini melaporkan 273 kasus konfirmasi positif dan 97 sembuh, Sulawesi Selatan 189 kasus positif dan melaporkan 53 sembuh, DKI Jakarta 157 orang dan melaporkan 146 sembuh, Jawa Tengah meningkat 139 orang, dan melaporkan 118 orang sembuh, Kalimantan Selatan 127 orang dan 10 orang sembuh," kata Yuri.

Di sisi lain, kasus negatif atau sembuh juga bertambah. Merujuk data yang ada, sekitar 715 pasien dinyatakan sembuh. Dengan penambahan ini, jumlah pasien sembuh mencapai 12.129 orang.

Sedangkan untuk pasien yang meninggal karena virus ini naik 36 orang. Total pasien yang meninggal akibat COVID-19 menjadi 1.959 orang.

Kemudian, untuk hasil pemeriksaan spesimen, hingga pukul 12.00 WIB sebanyak 17.757 spesimen sudah diperiksa menggunakan metode PCR maupun menggunakan tes cepat monokuler. Sehingga total yang diperiksa menjadi 446.918 spesimen.

"424 kabupaten atau kota telah berdampak di 34 provinsi dan kami masih melakukan pemantauan terhadap ODP sebanyak 43.945 orang dan PDB 14.242 orang," kata Yuri.

Alasan penambahan kasus positif

Penambahan kasus positif dalam jumlah banyak, kata Yuri, disebabkan tracing atau pencarian riwayat kontak kasus positif semakin agresif. Hal ini dibuktikan dengan penambahan kasus yang terjadi merupakan spesimen dari Puskesman dan Dinas Kesehatan.

"Sehingga bisa kami lihat bahwa sebagian besar penambahan kasus ini adalah spesimen yang dikirim oleh puskesmas atau dinas kesehatan, tidak didominasi oleh spesimen yang dikirim oleh Rumah Sakit," kata Yuri.

Meski perhitungan secara keseluruhan mengalami peningkatan, jika merujuk pada penyebaran per provinsi angka kasus positif masih dalam kondisi stabil.

"Secara keseluruhan kami masih meningkat angkanya, tapi kemudian kami melihat sebaran per provinsi, sebenarnya sebagian besar provinsi sudah dalam kondisi stabil," tandas Yuri.