JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyebut tak ada persoalan jika mahasiswa usai lulus tak mengambil profesi sesuai dengan apa yang dipelajari di perguruan tinggi.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam konferensi Forum Rektor Indonesia secara virtual yang diikuti oleh rektor dan pimpinan perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
"Mahasiswa di jurusan yang sama tidak berarti harus belajar tentang hal yang sepenuhnya sama. Mahasiswa di jurusan yang sama tidak berarti nantinya harus berprofesi yang sama," kata Jokowi dalam unggahan video pada Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 27 Juli.
Menurut Jokowi setiap mahasiswa mempunyai talentanya masing-masing dan talenta ini yang harus digali, difasilitasi dan dikembangkan. Setiap lembagai perguruan tinggi diminta memberi kesempatan kepaa mahasiswa untuk mengembangkan talentanya.
Jokowi meminta lembaga pendidikan tinggi untuk bekerja untuk kemanusiaan dan kemajuan bangsa, memecahkan masalah-masalah sosial dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan inovasi secara berkelanjutan.
"Para mahasiswa harus difasilitasi untuk mampu bersaing di pasar kerja yang semakin terbuka dan terglobalisasi, harus mampu menjadi industriawan yang menciptakan lapangan kerja, mampu meningkatkan status sosialnya, membuat dirinya naik kelas dan menjadikan UMKM Indonesia juga naik kelas bersama-sama," jelas Jokowi.
BACA JUGA:
Jokowi sadar target yang ia bebankan kepada perguruan tinggi ini cukup berat. Namun, akan lebih ringan jika kampus bersedia melakukannya dengan cara baru, yakni dalam program Merdeka Belajar.
Menurut Jokowi, Merdeka Belajar adalah salah satu instrumen penting. Mahasiswa bisa belajar kepada siapa saja dan di mana saja yang dirasa penting untuk mempersiapkan masa depan mereka dan masa depan bangsa.
"Itulah esensi dari program Kampus Merdeka dan Merdeka belajar," kata dia.