JAKARTA - Gubernur Kepri Ansar Ahmad menegaskan bahwa vaksin tidak membunuh COVID-19, namun untuk meningkatkan imunitas tubuh setiap individu agar jika terinfeksi virus tersebut tidak mengalami gejala yang membahayakan.
Oleh karena itu, Ansar meminta kehadiran vaksin tidak membuat masyarakat terlena dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Prokes harus tetap diperketat, karena vaksin ini bukan untuk menghapus COVID-19 tapi membentuk kekebalan tubuh. Saya sudah divaksin, saya terpapar tapi sembuh," kata Gubernur di Tanjungpinang, dilansir Antara, Sabtu, 24 Juli.
Ansar juga menjelaskan berdasarkan hasil penelitian kesehatan bahwa dari 200 kasus orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, sebanyak 199 orang dinyatakan berhasil sembuh tanpa mengalami gejala yang parah. Mereka yang sembuh tersebut adalah orang-orang yang sudah mendapatkan suntik vaksin.
"Artinya 99 persen orang yang meninggal karena COVID-19, ternyata mereka belum divaksin," ujar Ansar.
BACA JUGA:
Politikus Partai Golkar itu mengajak seluruh masyarakat Kepri agar sadar vaksin COVID-19. Masyarakat yang belum menerima vaksin diimbau segera mendatangi tempat-tempat penyelenggaraan vaksinasi terdekat.
"Vaksin ini penting karena inilah cara membentuk imun secara kolektif. Sekali lagi saya katakan, kita tidak membunuh COVID-19 dengan vaksin, tapi menjinakkannya," katanya menegaskan.
Ansar juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi serta kepada semua pemangku kepentingan yang gigih dan bahu-membahu mengampanyekan program vaksinasi COVID-19, sehingga Kepri dinilai berhasil dalam penyelenggaraan vaksinasi secara nasional.
"Setelah Bali dan DKI Jakarta, Kepri berada di posisi terbaik ketiga untuk capaian vaksinasi. Bahkan kita terbaik di luar Jawa dan Bali," ucap Ansar.