JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot mampu menguat siginifikan pada penutupan perdagangan Jumat 5 Juni. Rupiah mampu melesat 218 poin ke level Rp13.878 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, secara global memang aset berisiko sedang menguat. Menurutnya, pelaku pasar masih merespons positif pembukaan ekonomi ditambah rencana stimulus besar tambahan di beberapa negara seperti di AS, Eropa dan Jepang.
"Pelaku pasar memanfaatkan momentum ini untuk segera masuk ke aset berisiko seperti rupiah untuk mengambil peluang profit lebih besar," ujar Ariston kepada VOI.
Hingga pukul 15:00 WIB, di kawasan Asia hanya yen Jepang yang terlihat melemah dolar AS dengan pelemahan 0,21 persen.
Sementara itu, won Korea Selatan berada di di bawah rupiah setelah menguat 0,96 persen. Dilanjutkan oleh dolar Singapura yang juga naik 0,49 persen.
Kemudian, dolar Taiwan dan ringgit Malaysia sama-sama terapresiasi 0,41 persen. Peso Filipina dan yuan China pun berhasil naik, masing-masing 0,36 persen dan 0,28 persen.
Baht Thailand juga menguat 0,24 persen. Disusul oleh rupee India yang naik tipis 0,06 persen.