BPOM Izinkan Vaksin Pfizer Digunakan Lawan COVID-19, Efek Sampingnya Nyeri hingga Demam
ILUSTRASI/UNSPLASH

Bagikan:

JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap vaksin Pfizer asal Amerika Serikat.

Secara umum, BPOM menyebut vaksin COVID-19 ini dapat ditoleransi oleh pada semua kelompok usia. Namun, tetap ada efek samping yang ditimbulkan setelah disuntikkan.

"Kejadian paling sering terjadi antara lain nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan demam," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube BPOM RI, Kamis, 15 Juli.

Lebih lanjut, dia mengatakan efikasi vaksin COVID-19 dengan platform mRNA ini memiliki efikasi 95,5 persen untuk kelompok usia 16 tahun ke atas. Sedangkan untuk remaja usia 12-15 tahun efikasinya mencapai 100 persen.

Pemberian vaksin ini dilakukan dengan dosis 0,3 ml dan penyuntikkannya dilakukan sebanyak dua dosis dalam selang waktu tiga minggu.

Sebagai informasi, saat ini sudah ada enam vaksin COVID-19 yang telah mendapat EUA dari BPOM untuk bisa digunakan di Indonesia. Selain Pfizer, BPOM telah meneribitkan EUA Coronavac dari Sinovac asal China,AstraZeneca yang diperoleh dari kerja sama COVAX facilities, Sinopharm dari Beijing, dan Moderena dari Amerika Serikat.

BPOM menyebut vaksin Pfizer ini menggunakan platform mRNA yang memiliki spesifikasi penyimpanan khusus yaitu menggunakan ulta low temperatur. Suhunya mesti berada pada kisaran -90 sampai dengan -60 derajat cilcius.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut 50 juta vaksin Pfizer buatan Amerika Serikat akan segera tiba di Indonesia.

Hal ini disepakati dalam kerja sama Kemenkes dengan Pfizer-BioNTech dalam penyediaan vaksin yang dinamakan 162b2 sepanjang tahun 2021.

Menkes Budi mengaku menyambut baik kerja sama pengadaan vaksin Pfizer di Indonesia. Vaksin tersebut menjadi salah satu vaksin COVID-19 yang digunakan untuk program percepatan vaksinasi di Indonesia.

“Saya ucapkan terima kasih atas kerja samanya dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 di Indonesia. Dengan bertambahnya stok vaksin 50 juta dosis merk Pfizer ini, diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Indonesia,” kata Budi pada Rabu, 14 Juli.