Penelitian Ungkap Fakta Penggunaan Ganja dalam Ritual Keagamaan Yahudi Kuno
Ilustrasi (Matthew Brodeur/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Baru-baru ini, sebuah penelitian bidang arkeologi di Israel mengungkap bukti lain penggunaan ganja dalam budaya kuno. Kali ini di Yahudi, di mana ganja dan kemenyan digunakan dalam ritual keagamaan oleh orang Yahudi di masa lampau.

Hal itu didukung temuan para peneliti Israel yang menemukan residu ganja pada artefak dari kuil kuno di Tel Arad, Lebah Beersheba, Israel. Melansir The Guardian, lewat jurnal akademis Tel Aviv, Jurnal Institute of Archaeology University Tel Aviv, para peneliti telah melakukan analisis kimia dari sampel di Universitas Hebrew dan Institut Teknologi Israel.

Alhasil, mereka menemukan tiga senyawa yang terdapat pada ganja, yakni tetrahydrocannabinol (THC), cannabidiol (CBD), dan cannibinol (CBN) pada altar kedua. Peneliti juga menemukan jejak penggunaan kemeyan yang disinyalir sebagai salah satu bahan yang disebutkan dalam Alkitab sebagai dupa untuk pengorbanan pada Kuil Yahudi Kuno.

Atas dasar itu, penemuan tersebut menjadi bukti pertama jikalau ganja berperan dalam melanggengkan ritual keagaaman Yahudi sedari dulu sekaligus bukti lanjutan penggunaan ganja dalam sejarah budaya kuno. Seorang peneliti sekaligus penulis utama studi ini, Eran Arie menyebut penemuan tersebut revolusioner.

Sebab, penemuan penggunaan ganja di wilayah kuil kuno menjadi bukti kali pertama terkait hadirnya zat psikoaktif dalam ritual agama Kerajaan Yehuda. "Penggunaannya (ganja) di kuil memainkan peran sentral dalam ritual pemujaan yang dilakukan di sana," katanya.

Meski begitu, Eri mengatakan, kemungkinan ganja yang digunakan untuk ritual merupakan barang impor dari luar kawasan. Mengingat, tak ada bukti jika ganja pernah ditanam pada lokasi sekitar kuil. Selebihnya, analisis kimia juga memberikan gambaran bagaimana orang Yahudi zaman dulu membakar ganja di atas kotoran hewan yang mengering.

Bahkan, ada indikasi penggunaan ganja dalam ritual keagamaan di Tel Arad pun hadir juga di Kuil Yerusalem. Pada 1960-an, penggalian arkeologis di Tel Arad menemukan benteng milik Kerajaan Yehuda, di mana terdapat sebuah kuil yang memiliki kemiripan dengan kuil lainnya di Yerusalem.