JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Prantara Santosa mengatakan TNI turut mendukung penguatan pengujian, pelacakan dan perawatan atau testing, tracing dan treatment (3T) dengan menyiapkan 30.000 lebih tenaga pelacak.
"Untuk kegiatan testing, Puskes TNI menyiapkan petugas swab, baik dari petugas kesehatan Mabes TNI maupun petugas kesehatan dari matra dan berkolaborasi dengan petugas kesehatan, baik dari jajaran kemenkes maupun dinkes di wilayah masing-masing. Kesehatan TNI juga telah membangun laboratorium PCR hampir di seluruh rumah sakit jajaran TNI," kata Prantara dikutip Antara, Senin, 12 Juli.
Prantara menjelaskan, untuk penguatan pelacakan, Puskes TNI di wilayah Jawa-Bali menyiapkan 30.000 lebih personel yang terdiri dari para babinsa, babinpotmar dan babinpotdirga, yang dilatih dan disiapkan membantu tracing PPKM mikro di wilayah desanya.
Untuk perawatan, TNI berkolaborasi dengan rumah sakit jajaran TNI dari matra darat, laut dan udara. Dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19, TNI juga telah menyiapkan peningkatan kapasitas rumah sakit lapangan berupa penambahan 1.870 tempat tidur ICU maupun isolasi serta meningkatkan fasilitas lainnya.
BACA JUGA:
Terkait program vaksinasi, TNI mendapatkan alokasi vaksinasi 200.000 orang per hari demi mempercepat pencapaian target satu juta vaksin dalam setiap harinya.
Terkait hal itu, TNI menambah 176 personel untuk mempercepat vaksinasi di Jabodetabek dan merekrut 3.000 relawan medis dan non-medis.
"Program perekrutan ini merupakan perintah langsung dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang menargetkan untuk DKI Jakarta dan sekitarnya sebelum tanggal 17 Agustus 2021 herd immunity-nya sudah harus mencapai di atas 70 persen untuk usia 12 tahun ke atas," ujarnya.