Bagikan:

JAKARTA - Warga Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, sempat panik hingga keluar rumah saat gempa dengan magnitudo 5,9.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow menginformasikan warga Kecamatan Bolaanguki, Kabupaten Bolaang Mongodow Selatan, merasakan guncangan sedang dengan durasi 3 hingga 5 detik. Usai kejadian BPBD setempat segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan situasi lapangan.  

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan parameter gempa M 5,9 berpusat 52 km barat daya Kecamatan Bolaang Uki, Bolaang Mongondow Selatan dengan kedalaman 106 km. Titik pusat gempa berada di laut. 

Dikutip dari keterangan BNPB, dijelaskan juga BMKG mengidentifikasi guncangan dirasakan di Gorontalo, Kotamobagu, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan, Pohuwato dan Bone Bolango III - IV MMI, Luwuk III MMI, Taliabu II – III MMI, serta Manado dan Tibawa II MMI. 

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. Hingga saat ini, belum ada teknologi yang mampu memprediksi terjadinya gempa. Karena itu, rencana kesiapsiagaan keluarga sangat penting dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi dampak buruk gempa bumi. 

Sementara itu, BMKG mencatat sebaran aktivitas gempa di Indonesia selama periode Januari hingga Juni 2021 tercatat 4.701 kali dengan rata-rata 783 kali gempa per bulan. 

Sedangkan sepanjang Juni 2021, BMKG mencatat gempa 845 kali di wilayah Indonesia. Dari sejumlah fenomena tersebut, sebanyak 69 kali gempa dirasakan masyarakat. Dari total 845 gempa, tercatat gempa lebih dari M5,0 sebanyak 22 kali dan kurang dari M5,0 sebanyak 823 kali.

Terkait dengan gempa M5,9, BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk mendapatkan informasi dan terus memonitor situasi terkini pascakejadian.