PAPUA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Papua Barat tutup sementara untuk pasien COVID-19 sejak Jumat, 9 Juli pagi ini. Penutupan ini menyusul jumlah pasien yang sudah melebihi kapasitas daya tampung rumah sakit.
"Saat ini ada 111 pasien COVID-19 yang dirawat, kami tutup sementara karena memang tidak ada lagi tempat untuk merawat pasien," kata Arnold Tiniap, Direktur RSUD Papua Barat dilansir dari Antara, Jumat, 9 Juli.
Kapasitas daya tampung pasien COVID-19 di RSUD itu adalah 120 orang. Hanya saja sebagian ruang belum memenuhi standar kelayakan untuk digunakan sehingga daya tampung maksimal 110 orang saja.
Selain melebihi kapasitas, Tiniap juga mengakui 20 tenaga kesehatan (nakes) di RSUD itu positif terpapar sehingga membutuhkan waktu untuk isolasi mandiri menyembuhkan diri.
"Nakes kami 20 orang sudah terpapar. Ini berdampak pula pada pelayanan kami saat menangani pasien," ujar Arnold Tiniap.
Arnold Tiniap juga mengatakan bahwa saat ini cadangan oksigen untuk pasien COVID-19 gejala sedang hingga berat di RSUD Papua Barat mulai menipis.
"Kami sedang berusaha bersama Dinas Kesehatan agar penyedia isi ulang oksigen di daerah ini bisa tingkatkan produksi," ujarnya.
BACA JUGA:
Dia meminta masyarakat harus mampu menjaga diri sendiri dengan ketat protokol kesehatan.
"Jika masyarakat terus abai, maka upaya Satgas COVID-19 dan semua pihak akan sia-sia untuk menekan laju penyebaran virus Corona di daerah ini," kata Tiniap.
Dia menyatakan pula bahwa temuan kasus positif Corona lewat pelacakan menunjukkan bahwa Papua Barat pekan ini tertinggi di Indonesia.
"Sampai Kamis kemarin, ada tambahan 317 kasus baru, sehingga total kasus (aktif) positif Corona Papua Barat mencapai 2.912, dimana 1.404 kasus aktif berasal dari Kabupaten Manokwari," ujar Arnold Tiniap.